EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak cukup variatif sepanjang 2022. Terbaru, IHSG sempat terseret ke zona merah lebih dari sepekan dan jatuh kembali ke level 6.500-an setelah sempat menyentuh level tertinggi di posisi 7.377,49.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pergerakan IHSG sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga saham dari perusahaan yang memiliki kapitalisaai pasar jumbo.
"Per 9 Desember 2022, 10 perusahaan tercatat yang memiliki market capitalization terbesar adalah BBCA, BBRI, BMRI, BYAN, TLKM, ASII, TPIA, BBNI, UNVR, dan ICBP," ujar Nyoman dalam keterangannya, Senin (12/12/2022).
Sebelumnya, menurut sejumlah analis, penurunan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi penyebab melemahnya IHSG beberapa hari terakhir. Kenaikan IHSG secara year to date pun baru mencapai 3,48 persen.
Nyoman menjelaskan, bobot saham GOTO terhadap IHSG per 9 Desember 2022 adalah 2,75 persen. Dengan demikian apabila saham GOTO turun sebesar 7 persen dalam satu hari, maka IHSG hanya akan turun sebesar 0,175 persen.
Berdasarkan data, saham GOTO telah megalami penurunan harga hingga menyentuh Auto Reject Bawah (ARB) sejak 28 November 2022 hingga Senin 12 Desember 2022. Investor merespons negatif berakhirnya periode lock up saham GOTO.
Sebagai informasi, lock up saham seri A untuk investor sebelum IPO telah berakhir pada 30 November 2022. Sehingga pada 1 Desember 2022 jumlah saham yang dapat diperdagangkan menjadi 1.133.792.199.502 saham.
Atas penurunan harga saham GOTO dalam beberapa hari terakhir, Bursa telah meminta penjelasan kepada Perseroan dan telah dijawab oleh Perseroan.
"Selain itu Bursa juga telah meminta Perseroan untuk melaksanakan publik ekspose insidental dan telah dilaksanakan pada 8 Desember 2022. Hasilnya juga telah ditayangkan pada website Bursa," ujar Nyoman.