EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Global Digital Niaga Tbk mencatatkan peningkatan take rate konsolidasi dari 3,4 persen periode sembilan bulan 2021 menjadi 4,5 persen pada periode yang sama tahun ini. Pertumbuhan total processing value juga didukung pertumbuhan secara organik, terlihat dari yearly transacting users meningkat dari 2,4 juta pengguna periode sembilan bulan 2021 menjadi 4,3 juta pengguna pada periode yang sama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Selasa (27/12/2022) pertumbuhan average order value atau rata-rata nilai belanja konsumen sebesar Rp 1.028.956 per kuartal III 2022 atau tumbuh signifikan dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 714.570. Kemudian kinerja periode sembilan bulan pertama 2022 dengan pertumbuhan average order value atau rata-rata nilai belanja konsumen dari Rp 714.570 pada periode yang sama 2021 menjadi Rp 1.028.956.
Per September 2022, solusi omnichannel Blibli telah menjangkau lebih dari 27.000 Click & Collect dan Blibli InStore, serta lebih dari 160.000 Blibli Mitra yang merupakan pengusaha mikro serta toko-toko kelontong. Blibli juga telah meluncurkan armada listrik untuk pengantaran pesanan yang dioperasikan oleh layanan logistik inhouse Blibli Express Service Paket.
Selain itu, tiket.com, juga semakin memperlihatkan kontribusinya seiring dengan pelonggaran pembatasan perjalanan dan meningkatnya minat masyarakat untuk mengunjungi berbagai tempat atraksi dan hiburan. Tak berhenti di situ, Blibli memperkuat sinergi dengan entitas anak, tiket.com dan Ranch Market, melalui peluncuran unified ecosystem Blibli Tiket yang menawarkan Single Sign-On (SSO) serta Loyalty Parity kedua platform tersebut.
Baca juga : IHSG Dibuka Masuk Zona Hijau, Ini Sederet Saham Blue Chip Berpotensi Cuan
Penghujung 2022, Blibli melakukan aksi korporasi dengan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum saham perdana.
Blibli juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih konsolidasi sebesar Rp 10,5 triliun per kuartal III 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 98 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,3 triliun.
Persentase EBITDA terhadap total processing value lebih baik dari minus 11,3 persen pada periode sembilan bulan 2021 menjadi minus 8,5 persen pada periode yang sama tahun ini berkat efisiensi beban operasional.
Baca juga : Retizen, Dapat Cuan dari Tulisan
Tercatat pertumbuhan total processing value konsolidasi sebesar 105 persen dari Rp 19,8 triliun periode sembilan bulan 2021 menjadi Rp 40,6 triliun pada periode yang sama tahun ini. Kenaikan total processing value terjadi seluruh segmen, terutama dari 3P Ritel yang dikontribusikan dari pemulihan sektor perjalanan tiket.com.
Pertumbuhan total processing value juga disertai peningkatan gross profit before discount konsolidasi, dari Rp 679 miliar pada periode sembilan bulan 2021 menjadi Rp 1,8 triliun pada periode yang sama tahun ini atau tumbuh 167 persen.