Selasa 27 Dec 2022 17:01 WIB

Tingkatkan TKDN, Argon Group Bangun Pabrik Alat Kesehatan di Cikarang

Argon Group lewat Djembatan Dua siap tingkatkan TKDN hingga 50 persen di 2024

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Direktur Argon Group Krestijanto Pandji memaparkan peran strategis Argon Group dalam industri kesehatan. Argon Group, melalui PT Djembatan Dua, telah memiliki visi kemandirian produk dalam negeri sejak 2011 melalui peluncuran produk alat kesehatan dengan merk Stardec. Argon Group bahkan siap meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri (TKDN) menjadi 50 persen pada 2024, sesuai dengan instruksi pemerintah.
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Presiden Direktur Argon Group Krestijanto Pandji memaparkan peran strategis Argon Group dalam industri kesehatan. Argon Group, melalui PT Djembatan Dua, telah memiliki visi kemandirian produk dalam negeri sejak 2011 melalui peluncuran produk alat kesehatan dengan merk Stardec. Argon Group bahkan siap meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri (TKDN) menjadi 50 persen pada 2024, sesuai dengan instruksi pemerintah.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Penguatan arsitektur kesehatan global menjadi salah satu poin utama hasil Presidensi G20 Indonesia, yang merupakan wujud peran kepemimpinan Indonesia. Hal ini turut menentukan arah kebijakan ekonomi dunia serta langkah nyata bagi pemulihan dunia akibat Covid-19.

Presidensi Indonesia dalam KTT G20 fokus tiga sektor prioritas yang menjadi kunci bagi pemulihan yang kuat dan berkelanjutan, yaitu penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi. Terkait arsitektur kesehatan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya akan diperkuat dengan tiga sub agenda sektor kesehatan pada Presidensi Indonesia di G20, sejalan dengan enam pilar transformasi sektor kesehatan nasional.

Tiga sub agenda tersebut, pertama, membangun ketahanan sistem kesehatan global, kedua, menyelaraskan standar protokol kesehatan global, dan ketiga mengembangkan pusat manufaktur dan pengetahuan global pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi.

Adapun, fokus enam pilar transformasi kesehatan nasional antara lain transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.

Direktur utama Argon Group Krestijanto Pandji mengatakan perusahaan berupaya memperkuat pilar ke-3, yaitu transformasi sistem ketahanan kesehatan, terutama sektor farmasi dan alat kesehatan.“Platform kami terdiri dari 33 cabang, empat kantor perwakilan, satu pusat distribusi nasional, dan 33 gudang serta lebih dari 800 tenaga penjual dan 2.388 tenaga profesional. Mereka mengelola 6.000 SKU untuk melayani 70.100 pelanggan, yang terdiri dari rumah sakit, klinik dan sarana apotik,” ujarnya dalam keterangan tulis, Selasa (27/12/2022).

Dikatakan, dengan perubahan perilaku konsumen yang semakin sadar akan kesehatan dan kebijakan pemerintah yang mengutamakan produk dalam negeri, masa depan industri farmasi dan alat kesehatan akan sangat menjanjikan.

"Sebagai langkah konkret, dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 Tahun 2022, Argon Group ikut serta dalam Pameran Bangga Produk Inovasi dan Teknologi Kesehatan Dalam Negeri dalam mendukung Transformasi Sistem Kesehatan pada 3–5 November 2022 di Indonesia Convention Exhibition BSD, Tangerang, Banten," ucapnya.

Argon Group, melalui PT Djembatan Dua, telah memiliki visi kemandirian produk dalam negeri sejak 2011 melalui peluncuran produk alat kesehatan dengan merk Stardec. Argon Group bahkan siap meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri (TKDN) menjadi 50 persen pada 2024, sesuai dengan instruksi pemerintah. 

"Maka itu, Argon Group tengah menyelesaikan pembangunan pabrik produk farmasi dan alkes di kawasan industri Jababeka 2, Cikarang, Jawa Barat. Selain itu, Argon Group juga ikut memperkuat pilar ke-5, yaitu transformasi SDM kesehatan," ucapnya.

Menurutnya Argon Group melihat bonus demografi di Indonesia yang memiliki 70 persen penduduk berusia produktif dengan jumlah angkatan kerja yang mencapai 144 juta orang sebagai suatu momentum untuk memperkuat sumber daya manusia.

"Argon Group berkomitmen kuat untuk membangun kualitas SDM yang nantinya berkontribusi terhadap peningkatan ketahanan kesehatan nasional,” ucapnya.

Adapun kontribusi Argon Group juga memperkuat pilar ke-6 transformasi kesehatan nasional yaitu transformasi teknologi kesehatan. Sementara menjawab kebutuhan pasar online yang terus berkembang, Argon Group mengembangkan bisnisnya melalui anak perusahaan baru, yaitu PT Karsa Inti Tuju Askara.

Sementara itu Komisaris Karsa Inti Tuju Askara, Wimala Widjaja menambahkan Karsa Inti Tuju Askara memperluas akses masyarakat akan kebutuhan obat melalui salah satu produk layanan bernama GoApotik, sebuah pharmacy aggregator yang bertujuan untuk menghimpun rekanan apotek resmi guna memenuhi kebutuhan obat-obatan dan vitamin yang dapat diakses langsung oleh masyarakat secara online. 

"Karsa Inti Tuju Askara memiliki keunggulan digital platform dan fokus pada penjualan obat yang dapat diakses di seluruh Indonesia melalui lebih dari 4.000 rekanan apotek,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement