Selasa 27 Dec 2022 17:42 WIB

Holding PTPN Gandeng Jepang Bangun Pabrik Biopelet Kelapa Sawit

Pabrik biopelet ini memiliki kapasitas olah satu juta ton tandan kosong per tahun.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja memanen tandan buah segar kelapa sawi (ilustrasi). Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama PT PTEC Research & Development (PTEC), perusahaan penelitian dan pengembangan industri kimia organik asal Jepang, menjalin kerja sama terkait pengembangan Pabrik Biopelet berbahan baku tandan kosong kelapa sawit di KEK Sei Mangkei, Sumatera Utara.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja memanen tandan buah segar kelapa sawi (ilustrasi). Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama PT PTEC Research & Development (PTEC), perusahaan penelitian dan pengembangan industri kimia organik asal Jepang, menjalin kerja sama terkait pengembangan Pabrik Biopelet berbahan baku tandan kosong kelapa sawit di KEK Sei Mangkei, Sumatera Utara.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama PT PTEC Research & Development (PTEC), perusahaan penelitian dan pengembangan industri kimia organik asal Jepang, menjalin kerja sama terkait pengembangan Pabrik Biopelet berbahan baku tandan kosong kelapa sawit di KEK Sei Mangkei, Sumatera Utara. Adapun pabrik ini memiliki kapasitas olah satu juta ton tandan kosong per tahun atau setara dengan produksi biopelet sebesar 200.000 ton per tahun.

Wakil Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Denaldy Mulino Mauna mengatakan kerja sama tahap awal pengembangan Biopelet tandan kosong telah dilaksanakan oleh PTPN VIII (Anak Usaha PTPN III) dengan PTEC untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pengeringan teh sebagai substitusi wood pellet yang harganya semakin mahal.

Baca Juga

“Tahap selanjutnya, PTPN III dan PTEC akan menyusun studi kelayakan pengembangan Pabrik Biopelet tandan kosong kapasitas 1 juta ton tandan kosong/tahun setara 200 ribu ton biopelet/tahun di KEK Sei Mangkei, dengan orientasi pasar lokal dan ekspor,” ujarnya dalam keterangan tulis, Selasa (27/12/2022).

PTEC menargetkan proses persiapan pembangunan pabrik biopelet dapat dimulai pada 2023 dengan kebutuhan lahan seluas 32 hektar di KEK Sei Mangkei. Menurut Denaldy PTPN III sebagai Holding BUMN Perkebunan, memiliki komitmen besar dalam pengembangan bisnis energi baru dan terbarukan. 

Hal itu dilakukan untuk mendukung kebijakan Pemerintah, sesuai Peraturan Pemerintah nomor 79 tahun 2014 terkait target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025. 

“PTPN Group sangat concern dalam mendukung program dekarbonisasi untuk mencapai target penurunan emisi karbon sesuai target NDC sebesar 29 persen pada 2030,” ucapnya.

Ke depan diharapkan dengan pengembangan biopellet berbasis tandan kosong sawit dapat memberikan nilai tambah penurunan emisi karbon sebesar 48 ribu ton CO2e per tahun serta potensi penjualan kredit karbon. Dalam proses pengolahan tandan buah segar kelapa sawit menjadi crude palm oil di pabrik kelapa sawit PTPN Group, tandan kosong merupakan salah satu by product yang dihasilkan dalam proses pengolahan tersebut. 

“Potensi produksi total tandan kosong PTPN Group sesuai RJPP 2024 sebesar tiga juta ton per tahun. Adapun tandan kosong tersebut, selama ini dimanfaatkan sebagai pupuk organik (land aplication) di areal kebun yang berdekatan dengan PKS,” ucapnya.

Denaldy menyebut semakin pesatnya pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia, pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit menjadi lebih beragam. Hal ini diyakini dapat berupa pengembangan bioetanol dan biopelet.

“Diharapkan kerja sama ini feasibility study pengembangan biopelet tandan kosong yang layak dan memberikan keuntungan bagi para pihak. Sekaligus progres pengembangan Biopelet tandan kosong dapat segera diimplementasikan di KEK Sei Mangkei,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement