EKBIS.CO, JAKARTA -- Anggota holding Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki tekad menjadi perusahaan petrokimia terdepan di Asia Tenggara dan Asia Pasifik. Untuk itu, Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim Hanggara Patrianta menyampaikan perusahaan mendorong optimalisasi program strategis perusahaan dalam meningkatkan realisasi kinerja melalui peningkatan efektivitas standar pengelolaan keandalan seluruh aset di unit pabrik amoniak dan urea.
"Pupuk Kaltim berkomitmen meningkatkan kinerja di seluruh bidang, melalui implementasi sistem manajemen secara terintegrasi sehingga proses bisnis dan pertumbuhan perusahaan dapat terus ditingkatkan sebagai salah satu kunci kinerja keberlanjutan," ujar Hanggara dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (27/12).
Hanggara mengatakan perusahaan telah menggelar audit eksternal Sistem Manajemen Aset (SMA) ISO 55001:2014 Stage 2 untuk seluruh Pabrik Amoniak dan Urea. Hal ini bertujuan meningkatkan budaya kerja proaktif sekaligus efisiensi dan efektivitas organisasi melalui penciptaan nilai berkelanjutan dari aset.
Hanggara mengatakan Sistem Manajemen Aset telah diterapkan Pupuk Kaltim secara bertahap sejak 2018, dan dua pabrik di antaranya telah tersertifikasi ISO 55001:2014, yakni Pabrik 1A dan Pabrik 5. Hal ini sebagai wujud komitmen perusahaan untuk selalu menjaga dan memelihara aset yang dimiliki, khususnya aset fisik (aset pabrik) untuk mencapai kinerja yang jauh lebih optimal.
"Dari hal tersebut, Pupuk Kaltim menjadi perusahaan pertama di lingkungan Pupuk Indonesia Grup yang telah melaksanakan sertifikasi ISO 55001:2014, sebagai salah satu pemicu keberhasilan dan capaian yang sejauh ini telah diraih Pupuk Kaltim," ucap dia.
Dengan audit tersebut, lanjut Hanggara, sistem manajemen aset di seluruh pabrik Pupuk Kaltim dapat dikelola dengan lebih baik agar ke depan semakin optimal. Dia menyampaikan target seluruh pabrik amoniak dan urea Pupuk Kaltim meraih sertifikasi ISO 55001:2014 menjadi komitmen perusahaan bersama seluruh karyawan untuk terus berperan aktif dalam implementasi sistem manajemen aset sehingga mampu mendukung revolusi industri 4.0 yang kian pesat.
"Di samping juga mendorong optimalisasi program strategis perusahaan untuk meningkatkan realisasi kinerja, melalui peningkatan efektivitas standar pengelolaan keandalan seluruh aset di unit pabrik amoniak dan urea," lanjut Hanggara.
Dengan sertifikasi ISO 55001, ucap Hanggara, Pupuk Kaltim telah menetapkan sistem manajemen aset untuk dikelola terintegrasi di semua pabrik. Hal ini sejalan dengan peta jalan pertumbuhan perusahaan agar standar pengelolaan keandalan di seluruh pabrik semakin efektif.
Berdasarkan hasil audit yang dilaksanakan, sambung Hanggara, Pupuk Kaltim memastikan implementasi tata kelola manajemen aset yang sifatnya good point akan terus pertahankan dan ditingkatkan. Sedangkan yang sifatnya opportunity for improvement (OFI), pun akan segera ditindaklanjuti untuk mempercepat proses penerbitan sertifikat.
Hanggara menekankan profesionalitas pengelolaan seluruh sistem manajemen perusahaan menjadi salah satu kunci keberhasilan Pupuk Kaltim, utamanya dalam meningkatkan kinerja di segala bidang.
"Hal ini termasuk perbaikan dan inovasi berkelanjutan juga terus dikembangkan Pupuk Kaltim, khususnya untuk peningkatan realibilitas aset agar mampu menjadi perusahaan petrokimia terdepan di Asia Tenggara bahkan Asia Pasifik," kata Hanggara menambahkan.