Kamis 29 Dec 2022 17:06 WIB

Lewat Transformasi, Erick Thohir Dinilai Ubah Paradigma Baru BUMN

Erick Thohir memastikan transformasi BUMN terus berlangsung.

Red: Muhammad Hafil
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir .
Foto: istimewa
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir .

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengamat ekonomi Kiki Rizki Yoctavian mengapresiasi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuat beberapa gebrakan dalam usahanya menjalankan transformasi di perusahaan plat merah.

Menurutnya, BUMN yang kerap mendapat citra negatif ini ditangan dingin Erick Thohir telah berubah jauh lebih baik.

Baca Juga

"Erick melakukan penataan organisasi juga menyederhanakan peraturan yang berlaku, seperti akan membuat omnibus law versi BUMN juga berusaha menghapus paradigma bahwa perusahaan BUMN merupakan sarang korupsi. Memang beberapa kasus korupsi melanda BUMN (Jiwasraya dan Asabri) ini tentu mencoreng wajah BUMN yang tengah berbenah sejalan dengan program transformasi," ujar Kiki, Kamis (29/12/2022).

Kiki menambahkan program bersih-bersih BUMN yang dicanangkan Erick Thohir tidak sekadar membenahi BUMN dari segi bisnis dan sumber daya manusianya melainkan juga aspek hukum.

Bahkan, Erick tengah mempersiapkan blacklist atau daftar hitam bagi direksi dan komisaris BUMN yang bermasalah.

"Selain sisi pembenahan bisnis yang penting juga sisi pencegahan dari penyelewengan bisnis itu sendiri. Tentunya Menteri BUMN Erick Thohir telah membawa paradigma baru dalam wajah BUMN," jelasnya

"Paradigma yang membuat BUMN semakin progresif berkembang dalam menjalankan bisnisnya tetapi tetap patuh terhadap rambu-rambu dan aturan-aturan hukum yang berlaku," sambung Kiki.

Kiki menjelaskan setidaknya ada tiga hal yang membuat BUMN lebih baik dari sebelumnya yaitu pertama ditingkat internal melalui tingkat kepatuhan dalam mengelola perusahaan melalui audit Good Corporate Governence (GCG) dalam setiap BUMN.

"Kedua melalui audit independen Kantor Akuntan Publik pada setiap tahunnya dan ketiga penilaian tingkat kesehatan perusahaan tersebut, itu untuk sisi internal perusahaan," ucapnya.

Sementara itu, kata Kiki pada sisi eksternal BUMN, mantan Bos Inter Milan itu mempersilahkan BPKP maupun BPK untuk masuk mengaudit perusahaan BUMN.

"Kerjasama antara BUMN dan Kejaksaan dalam pelaksanaan lelang barang dan jasa. Serta sosialisasi rutin KPK di BUMN dalam upaya pencegahan korupsi," katanya.

Selain itu, Kiki menilai Erick Thohir merupakan seorang yang memiliki kinerja serta komitmen tinggi dengan apa yang dikerjakannya.

"Saya dapat mengatakan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir seorang yang berkomitmen tinggi, apa yang dibicarakannya kemudian dilakukannya dalam aksi yang nyata untuk pencegahan dan pemberantasan korupsi di BUMN. Erick Thohir sangat berkomitmen penuh dalam upaya membersihkan perusahaan BUMN dari watak dan perilaku korup pengurusnya dan membuat jaring-jaring untuk pencegahan tindakan korupsi di BUMN karena walaupun bisnisnya menguntungkan tetapi tindakan korupsi sangat dapat merugikan hasil bisnis dari BUMN itu sendiri," jelasnya.

"Saya berharap bahwa apa yang dilakukan Menteri BUMN ini dapat membawa BUMN lebih baik kedepannya dan mampu bersaing di dunia Internasional," ujar Kiki.

Sebelumnya, Erick Thohir berkomitmen memastikan mencegah praktik korupsi di BUMN untuk melindungi hasil kerja perusahaan.

"Kita sudah membuktikan bagaimana paradigma yang bicara BUMN ini korup, utangnya banyak, kita buktikan salah," ucap Erick.

Langkah tersebut didukung dengan beberapa program utamanya. Salah satunya memasukan beberapa nama pemimpin perusahaan pelat merah ke dalam daftar hitam atau blacklist.

Nama Direksi BUMN ini terkait dengan pelanggaran berat atau praktik korupsi di internal perusahaan.

Daftar ini akan menjadi acuan larangan mantan koruptor atau orang yang bermasalah dengan hukum menjadi pejabat BUMN dalam waktu-waktu mendatang.

"Dan saya juga dorong yang namanya blacklist. Jadi untuk calon-calon pemimpin dari hari ini, core value akhlak, kapabilitas kalian harus dijaga, karena nantinya ada blacklist," kata Erick.

Selain itu, Erick juga memastikan transformasi BUMN terus berlangsung meski adanya pergantian pemerintahan pada 2024 mendatang. Transformasi juga dilakukan untuk memperbaiki kinerja sejumlah BUMN yang diakuinya masih kurang sehat.

"Memang, masih ada BUMN yang kurang sehat. Itulah kenapa saya sampaikan, jangan sampai transformasi BUMN selesai, tahun depan atau 2024 karena Pemilu," beber Erick.

Saat ini, memang banyak pihak yang menilai BUMN korup dan memiliki banyak utang. Namun, melalui transformasi yang dilakukan, ia membuktikan bahwa laba konsolidasi BUMN dari Rp124,7 triliun pada 2021 kini mampu mencapai Rp155 triliun per September 2022.

Begitu pula kontribusi BUMN terhadap negara tercatat mencapai Rp1.198 triliun, lebih tinggi dari kumulatif tiga tahun (2017-2019) yang sebesar Rp1.130 triliun.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement