EKBIS.CO, JAKARTA -- Bitcoin dan kripto lain mengalami winter season pada tahun ini. Diprediksi pada 2023, Bitcoin akan dilirik karena berpotensi akan mengalami kenaikan harga karena akan memasuki halving day bitcoin berikutnya.
Menurut CEO Indodax Oscar Darmawan pada tahun depan Bitcoin berpotensi untuk memasuki fase jenuh dari penurunan harga yang terjadi sejak awal 2022 kemudian berpotensi diikuti dengan masa koreksi naik yang ditanda menyambut halving day 2024. Halving day adalah pengurangan pasokan Bitcoin sebanyak setengah di mining yang terjadi setiap empat tahun sekali.
“Halving day juga membuat harga Bitcoin bisa naik karena terbatasnya supply dan meningkatnya demand. Biasanya pada 2023 akan ada penyesuaian harga menuju Bitcoin halving berikutnya,” ujarnya, Kamis (29/12/2022).
Menurutnya saat bitcoin naik akan diikuti dengan kripto lainnya yang akan berkembang dengan sangat positif. Bullrun Bitcoin saya prediksi akan terjadi pada 2024, namun tahun tepat kembali mengakumulasi kripto pada 2023.
“Karena tahun setelahnya, harga Bitcoin berpotensi bisa jadi sudah menanjak terlalu tinggi lagi,” ucapnya.
Tak hanya terkait kripto, menurut Oscar Teknologi blockchain pun masih akan sangat menarik dikembangkan. Bahkan pada 2023, teknologi blockchain akan evolving tidak hanya sektor keuangan namun industri lain.
“Orang orang akan ramai berbicara soal DeFi (Decentralize Finance). Nanti 2023 DeFi akan semakin populer karena teknologi blockchain semakin user friendly. Tantangan terbesar teknologi blockchain saat awal awal berkembang pada 2009 sampai lima atau 10 tahun setelahnya user friendly,” ucapnya.
Oscar menyebut sampai sekarang masih banyak orang yang tidak mengetahui metamask atau decentralize wallet atau software blockchain. Namun, banyak orang percaya pada tahun depan teknologi ini akan terus evolving menjadi semakin mudah.
“Tidak cuma blockchain, metaverse pun akan semakin take off dan infrastrukturnya semakin mature sehingga orang akan semakin gampang dapat beraktivitas metaverse. Konsep blockchain bidang kesehatan pun semakin berkembang. Seperti bagaimana rumah sakit bisa menggunakan teknologi blockchain untuk menyimpan jejak rekam pasien,” ucapnya.
Salah satu ekosistem kripto yaitu Non Fungible Token (NFT). Oscar pun menjelaskan NFT akan take off jika NFT memiliki fungsi dan kegunaannya yang jelas bagi masyarakat.
“Saya pikir NFT pertama kali muncul sebagai intellectual property atas seni grafis. NFT terus berkembang dan sekarang NFT mengarah ke intellectual property di bidang musik. NFT terus berkembang menjadi lebih baik bahkan dari sisi grafis pun masuk ke metaverse,” jelasnya.
Namun jika NFT hanya sebagai intellectual property akan cukup susah take off karena belum terlihat fungsi nyatanya. Namun jika dilihat dari perkembangan NFT nya saya cukup optimis dengan catatan asalkan metaverse ada NFT akan berperan besar.
“Atau jika NFT sebagai perwakilan sesuatu, misal NFT sebagai perwakilan suatu aset real, yang memiliki NFT mendapatkan bagi hasil atau NFT sebagai perwakilan musik dapat bagi hasil dari penjualan lagu nya. NFT akan bagus asal fungsi dan kegunaannya jelas bagi masyarakat sebagai apa,” ucapnya.
“Terkait jumlah investor kripto pada 2023, saya yakin akan bertambah. Jumlah penduduk Indonesia itu besar. Kita memiliki bonus demografis yang memungkinkan jumlah nasabah instrumen investasi digital akan memiliki jumlah nasabah yang besar. Saya berharap pada 2023, jumlah investor Indodax bisa tembus 10 juta member,” ucapnya.