EKBIS.CO, JAKARTA -- Di tengah harga minyak mentah dunia yang turun, Shell belum melakukan penyesuaian harga. Sampai detik ini, Shell masih belum menyesuaikan harga.
VP Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea menjelaskan Shell sudah melakukan penyesuaian harga secara berkala. Penyesuaian harga dilakukan Shell dengan pertimbangan MOPS, Volatilitas pasar, nilai tukar mata uang asing, pajak pemerintah dan bea cukai.
"Kami juga mempertimbangkan kinerja perusahaan dan aktivitas promosi yang sedang berjalan," ujar Susi kepada Republika.co.id, Selasa (3/1/2023).
Meski belum melakukan penyesuaian harga, Shell optimistis bahwa prospek bisnis downstream di Indonesia cukup menjanjikan pada tahun ini. Shell juga berkomitmen untuk menghadirkan produk dengan emisi karbon yang lebih rendah dan menjalankan insiatif pengurangan emisi karbon pada kegiatan operasional perusahaan.
"Tantangan masih akan ada, namun kami juga melihat peluang untuk menghadirkan produk dan layanan inovatif sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang," ujar Susi.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 92 atau Pertamax, RON 98 atau Pertamax Turbo dan rangkaian Pertamina Dex dan Dexlite (varian solar) per 3 Januari 2023 pada pukul 14.00 WIB. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan Pertamina menetapkan harga jual baru untuk jenis BBM nonsubsidi. Sedangkan untuk BBM subsidi seperti Pertalite dan Biosolar harga jual masih tetap di angka Rp 10.000 per liter untuk Pertalite dan Rp 6.800 per liter untuk Solar.
"Sesuai dengan keputusan pemerintah dan mengacu pada formula harga BBM yang ditetapkan oleh Kementerian ESDM, untuk harga jual BBM non subsidi kita turunkan harganya, merespons penurunan harga minyak dunia yang juga mengalami penurunan," ujar Nicke di SPBU MT Haryono, Selasa.
Nicke merinci, untuk Pertamax di banderol Rp 12.800 atau turun Rp 1.100 dari harga sebelumnya Rp 13.900. Sedangkan untuk Pertamax Turbo menjadi harga Rp 14.180 per liter dari yang semula Rp 15.200 per liter.
Untuk varian diesel, Dexlite (CN 51) dibanderol Rp 16.150 per liter yang semula di harga Rp 18.300 per liter. Sedangkan untuk Pertamina Dex (CN 53) dibanderol menjadi Rp 16.750 per liter dari yang sebelumnya Rp 18.800 per liter.