Senin 09 Jan 2023 19:11 WIB

Panen Raya Padi Perdana, Mentan Syahrul: Stok Melimpah

Mentan pastikan pasokan beras hingga musim panen puncak April mendatang akan melimpah

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melakukan panen raya padi perdana 2023 di Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (9/1/2023).
Foto: Dokumen Kementerian Pertanian
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melakukan panen raya padi perdana 2023 di Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (9/1/2023).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, melakukan panen raya padi perdana tahun ini di kawasan sentra Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (9/1/2023). Syahrul memastikan, pasokan beras hingga musim panen puncak April mendatang akan melimpah.

"Di kecamatan Jayakerta ini, luas panen padi dua ribu hektare dan hasil panen luar biasa, delapan ton per hektare. Karawang adalah ukuran keberhasilan produksi padi Indonesia," kata Syahrul dalam pernyataan resminya.

Baca Juga

Syahrul menambahkan, hingga saat ini, tanaman padi yang terkena banjir hingga puso masih di bawah ambang batas dua persen.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, masa puncak panen raya, berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) akan masuk pada Maret-April. Periode puncak panen raya itu harus dimanfaatkan Bulog untuk menambah cadangan beras pemerintah.  

"Bulog diharapkan dapat diharapkan dapat menyerap gabah pada musim panen raya di awal tahun ini agar cadangan beras nasional lebih kuat dan dapat mengendalikan harga, bukan dikendalikan pedagang," katanya.

Syahrul mengakui, dalam tiga tahun terakhir ini cuaca di Indonesia sangat bersahabat. Namun, memasuki tahun 2023 akan ada tantang perubahan iklim ekstrem.

Oleh karena itu, setelah panen paling lama 14 hari, lahan harus segera disiapkan untuk penanaman kembali. "Kita berharap penanaman tiga kali setahun, yaitu padi-padi-palawija atau sebaliknya. Kemudian kita pun perkuat sistem logistik pangan," jelasnya.

Lebih lanjut, Syahrul menegaskan, dalam upaya peningkatan produksi padi, pemerintah menyiapkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pembangunan pertanian tidak lagi sebatas menyalurkan bantuan sarana produksi yang dibutuhkan petani, namun dengan KUR petani dapat meningkatkan produksi secara maju, mandiri dan modern.

"KUR ini adalah kebijakan Bapak Presiden Jokowi untuk akselerasi pembangunan pertanian dan membantu petani itu sendiri. Untuk itu, pihak perbankan harus mempercepat akses KUR kepada petani dan begitu juga pemerintah daerah harus berada di lapangan untuk menyemati pertanian dan petani. Kita optimis hasil panen padi awal 2023 untuk memenuhi kebutuhan nasional," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Karawang, Aep Saepulloh, mengatakan, luas panen padi Kabupaten Karawang di bulan Januari 18.103 hektare dengan tingkat produktivitasnya mencapai delapan ton per hektare. Adapun, level harga gabah petani cukup menguntungkan antara Rp enam ribu per kilogram (kg) hingga Rp 6.100 per kg.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement