Selasa 10 Jan 2023 07:00 WIB

Cek Enam Saham Trading Pilihan Analis Ini, Potensi Cuan?

PMI Manufaktur Desember menjadi sentimen positif karena mengalami kenaikan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Petugas kebersihan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (10/9).BEI menghentikan sementara secara otomatis perdagangan saham (trading halt) karena IHSG turun sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin.Penghentian dilakukan pada Kamis (10/9) pagi pukul 10.36 WIB.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika
Petugas kebersihan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (10/9).BEI menghentikan sementara secara otomatis perdagangan saham (trading halt) karena IHSG turun sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin.Penghentian dilakukan pada Kamis (10/9) pagi pukul 10.36 WIB.Prayogi/Republika

EKBIS.CO, JAKARTA -- Para pelaku pasar disebut masih memiliki harapan di tengah tekanan pasar yang terjadi sejak awal 2023. Diwarnai sentimen PMI Manufaktur, Inflasi dan data tenaga kerja AS, sejumlah saham masih bisa memberikan keuntungan pekan ini.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Rifqi Satria Dinandra mengatakan, PMI Manufaktur Desember yang sudah rilis menjadi sentimen positif karena mengalami kenaikan dari 50,3 menjadi 50,9. Peningkatan ini terjadi karena output produksi dan permintaan barang baru mengalami kenaikan.

Baca Juga

"Permintaan barang baru ini tidak hanya domestik, tetapi juga dari importir luar negeri. Yang menjadi momok tahun lalu yakni inflasi kenaikan harga barang, kini sudah mulai berkurang tekanannya," kata Rifqi, Senin (9/1/2023)

Sementara itu inflasi Indonesia pada Desember 2022 mengalami kenaikan 5,51 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan konsensus. Namun, menurut Rifqi, hal ini tidak terlalu mengkhawatirkan karena kenaikan tingkat inflasi memang kerap terjadi di akhir tahun.

Rilis data tenaga kerja AS yang baru saja dirilis juga menjadi penopang pasar pekan ini. Pada Desember 2022, terjadi penambahan 223.000 pekerja baru di AS atau lebih tinggi dibanding konsensus sebesar 200 ribu.

"Selanjutnya, kenaikan upah tumbuh lebih rendah hanya sebesar 0,3 persen dibandingkan konsensus yang sebesar 0,4 persen. Ini menjadi good news untuk market pekan ini," kata Rifqi.

Sentimen positif juga datang dari tingkat inflasi AS yang sudah dalam tren penurunan. Inflasi inti AS pada November tercatat di level 6 persen sedangkan inflasi umum di level 7,1 persen.

"Baik inflasi inti atau umum keduanya sudah dalam tren penurunan. Investor akan memperhatikan data inflasi bulan Desember untuk melihat efektivitas kenaikan suku bunga yang dilakukan The Fed untuk menurunkan inflasi," tegasnya.

Dengan sejumlah sentimen positif ini, Rifqi merekomendasikan buy enam saham untuk diperdagangkan dalam sepekan sampai 13 Januari 2023.

-MDKA (Support 4.230, Resistance 4.440),

-INCO (Support 7.250, Resistance 7.525),

-INTP (Support 9.900, Resistance 10.250),

-SMGR (Support 6.925, Resistance 7.325,

-RALS (Support 625, Resistance 670)

-DSNG (Support 625, Resistance 675)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement