EKBIS.CO, WASHINGTON -- Proyek transisi energi di Amerika Serikat (AS) tersendat karena tak punya pekerja yang mampu menggarap. Beberapa proyek seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pabrik baterai, hingga produsen kendaraan listrik kekurangan pekerja.
Hal ini menjadi kontradiktif dengan angka pengangguran di Amerika yang tinggi. Angka pengangguran yang meninggi ini merespons perusahaan bahan bakar fosil yang memutuskan untuk mengurangi pekerja.
Presiden Grup Perdagangan Asosiasi Industri Energi Surya, Abigail Ross Hopper menjelaskan, dengan minimnya pekerja yang kompeten di bidang proyek energi bersih akan berdampak pada progres target net zero emission.
"Ini menjadi tantangan dalam ekspansi proyek energi bersih ke depan," ujar Hopper dilansir dari Reuters, Rabu (11/1/2023).
Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan energi bersih di Amerika saat ini menawarkan pelatihan bagi para pekerja yang ingin bergabung. Peluang pelatihan ataupun beasiswa pendidikan ditawarkan agar menjadi daya tarik pekerja.