Ahad 15 Jan 2023 23:51 WIB

Menparekraf: Pengembangan Banyuwangi Dapat Diintegrasikan dengan Bali Barat

Pengembangan Banyuwangi sebagai destinasi dapat diintegrasikan dengan Bali barat.

Red: Ahmad Fikri Noor
Panorama terumbu karang di zona konservasi bawah laut Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Ahad (13/12/2022). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan, pengembangan Banyuwangi sebagai destinasi wisata dapat diintegrasikan dengan Bali bagian barat yang menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Panorama terumbu karang di zona konservasi bawah laut Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Ahad (13/12/2022). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan, pengembangan Banyuwangi sebagai destinasi wisata dapat diintegrasikan dengan Bali bagian barat yang menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan, pengembangan Banyuwangi sebagai destinasi wisata dapat diintegrasikan dengan Bali bagian barat yang menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

"Oleh karena itu, kita harus terjun di tengah-tengah masyarakat, kita harus hadir dan menyerap aspirasi mereka, itu yang saya buktikan. Apalagi pada 2024 kami menargetkan ada 4,4 juta lapangan kerja baru yang berkualitas," katanya saat Workshop Peningkatan Komoditas Kreatif Unggulan untuk Penciptaan Lapangan Kerja Baru di Desa Pesucen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, lewat keterangan resmi, Jakarta, Sabtu (15/1/2023).

Baca Juga

Dalam kesempatan tersebut, ia mendorong peningkatan kualitas produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar memiliki produk unggulan.

"Peningkatan kualitas produk UMKM harus berujung kepada penciptaan lapangan kerja dan menyerap aspirasi masyarakat, terutama berkaitan dengan solusi-solusi agar ekonomi bangkit, lapangan kerja tercipta," ujar Sandiaga.

Lebih lanjut, Sandiaga turut melihat dan membeli produk UMKM binaan dari Gerakan Masyarakat Wirausaha (Gemawira). Menurut dia, produk UMKM yang diperjualbelikan mendorong peningkatan ekonomi dan membantu pemulihan para pelaku ekonomi kreatif.

"Tadi saya tanya emak-emak yang berjualan manisan, penjualannya baru 50 persen pulih jika dibandingkan sebelum pandemi. Berarti kita harus terus kerja keras agar ekonomi mereka kembali pulih," ungkap dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement