EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI), Sunarso, memastikan sudah menyiapkan strategi untuk merespons kenaikan inflasi. Begitu juga strategi untuk merespons suku bunga yang meningkat disertai dengan perlambatan ekonomi.
Strategi pertama yakni skenario jika ekonomi pulih namun inflasi naik dan kualitas pinjaman. "Yang kami lakukan pertama mempercepat proses write off untuk memperoleh recovery rate lebih tinggi," Kata Sunarso dalam webinar OJK Institute Tren perbankan Tahun 2023, Selasa (17/1/2023).
Selai itu, Sunarso mengatakan juga akan mempertahankan coverage ratio yang tinggi. Selanjutnya juga akan tumbuh tetap selektif, kemudian loan portfolio diatur ke mode moderat melakukan monitoring kualitas pinjaman secara intensif.
Lalu untuk skenario ekonomi pulih, inflasi terkendali, dan tetapi diikuti perbaikan kualitas kredit maka akan mempercepat proses write off untuk meningkatkan recovery rate. Sunarso mengatakan juga akan menurunkan coverage ratio karena situasi sudah membaik.
Selanjutnya BRI akan meningkatkan daya saing produk. "Loan portfolio guidenya kita buat longgar agar ada pertumbuhan agresif," ucap Sunarso.
Lalu jika skenarionya ekonomi stagnan, inflasi naik, dan kualitas pinjaman buruk maka Sunarso menegaskan hal tersebut merupakan skenario terburuk.
Lalu yang dapat dilakukan yakni tumbuh secara terbatas, pengaturan loan portfolio guide sangat ketat, dan mempertahankan coverage ratio di level tinggi.
"Kami akan melakukan monitoring kredit secara intensif melakukan simulasi dan stress test secara periodik dan berkesinambungan," jelas Sunarso.
Selanjutnya, jika harus menghadapi skenario ekonomi stagnan, inflasi terkendali, dan kualitas pinjaman maka strategic response tumbuh selektif. Sunarso menyebut loan portfolio guideline juga diatur di level moderat dan mempertahankan coverage tinggi.
"Kami melakukan monitoring kualitas kredit secara intensif simulasi dan stress test secara periodik dan kesinambungan," jelas Sunarso.