EKBIS.CO, JAKARTA -- Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) mengingatkan tren harga daging sapi masih akan cukup tinggi. Pemerintah diminta untuk menyiapkan sejumlah antisipasi kenaikan harga menjelang Ramadhan.
Sekretaris Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI Jakarta, Mufti Bangkit Sanjaya, mengatakan, harga daging sapi di level konsumen masih akan tetap berkisar Rp 140 ribu per kg untuk bagian secondary cut dan sekitar Rp 160 ribu per kg untuk premier cut.
"Ke depan, harga daging ini tentu tidak stabil, masih akan tinggi. Dipastikan menjelang Ramadhan khususnya daging segar akan ketemu di Rp 160 ribu sampai Rp 180 ribu per kg. Artinya, untuk 1 kg daging masyarakat harus keluarkan Rp 180 ribu menjelang Ramadhan," kata Mufti kepada Republika.co.id, Rabu (18/1/2023).
Sebelum gejolak kenaikan harga tak terkendali, pihaknya meminta pemerintah untuk menyiapkan sejumlah antisipasi. Pasalnya, kenaikan harga daging dapat memicu gejolak di tengah masyarakat, terlebih saat momen Ramadhan.
Menurut Mufti hingga dua bulan sebelum Ramadhan, belum ada langkah strategis pemerintah dalam mengantisipasi kenaikan harga. Pedagang daging, bahkan bisa kembali melakukan demo bila harga daging kelewat mahal yang juga menyulitkan pedagang.
"Siapkan antisipasi agar tidak pedagang yang disalahkan terus masyarakat. Masyarakat tahunya pedagang saja yang menaikkan harga. Padahal ada faktor suplai demand yang itu juga membuat kita bingung dan dilematis," katanya.
Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional, rata-rata harga daging sapi murni sudah mencapai Rp 135.400 per kg. Terdapat tren kenaikan tipis sejak pekan lalu.