EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap adanya peningkatan kerja sama antara Nestle dengan koperasi susu di Indonesia. Sejauh ini, kerja sama antara Nestle dan peternak sapi perah baru sebatas menjadi penyerap hasil produksi susu sapi perah.
Teten mengatakan, Pemerintah Indonesia mengharapkan peningkatan peran Nestle agar tidak hanya berperan sebagai pembeli (offtaker). Namun, juga dapat membantu produktivitas koperasi peternak sapi perah di Indonesia. Mulai dari penyediaan bibit, pakan, sampai produk sekunder dari susu.
Permintaan tersebut disampaikan Teten saat melakukan pertemuan dengan Chief Operating Officer (COO) Nestle Global, Magdi Batato di sela-sela pertemuan World Economic Forum di Davos, Swiss yang masih berlangsung.
"Dengan cara ini diharapkan peternak sapi perah dapat memperoleh nilai tambah dan koperasi peternak sapi perah semakin berkembang dan masuk dalam rantai pasok," kata Teten seperti dikutip dalam siaran pers, Jumat (20/1/2023).
Pemerintah pun mengapresiasi dukungan dan kemitraan Nestle selama ini kepada koperasi susu di Indonesia yang sudah membantu dalam penyerapan hasil produksi. Secara khusus, Teten juga menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan Nestle kepada koperasi peternak sapi perah saat menghadapi pendemi Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada tahun 2022 yang berdampak pada penurunan produktivitas susu hingga 40 persen.
Teten pun meminta Nestle meningkatkan kerja sama dalam pengembangan komoditas lainnya. Seperti kopi dan cokelat yang juga menjadi jaringan bisnis yang dikembangkan Nestle.
COO Nestle Magdi Batato menuturkan, sejauh ini Nestle telah memperluas kapasitas tiga pabrik dengan investasi 100 juta dolar AS di Karawang (Jawa Barat), Panjang Bandar Lampung (Lampung), dan Kejayan Pasuruan (Jawa Timur). Selain itu, Nestle membangun pabrik baru di Batang (Jawa Tengah) dengan investasi 220 juta dolar AS.
Batato menyatakan, Nestle menyambut positif harapan Pemerintah Indonesia terkait peningkatan produktivitas koperasi peternak sapi perah di Indonesia. "Kami juga berkomitmen terus membantu mengembangkan akses lebih luas termasuk pontensi mengembangkan produk kopi, kakao, dan lainnya agar dapat bersaing hingga ke mancanegara," kata Batato.