Sabtu 21 Jan 2023 03:13 WIB

Dukung UMKM, Bank DKI Salurkan KUR Rp 1,15 Triliun Sepanjang 2022 

Volume KUR terus bertambah nilainya dengan total tersalurkan hampir mencapai Rp 1.300

Red: Budi Raharjo
Program KUR Skema Subsidi Bunga digelontorkan sejak 2015 kepada UMKM. Dalam tujuh tahun terakhir, volume KUR terus bertambah nilainya dengan total yang tersalur hampir mencapai Rp 1.300 triliun. (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Program KUR Skema Subsidi Bunga digelontorkan sejak 2015 kepada UMKM. Dalam tujuh tahun terakhir, volume KUR terus bertambah nilainya dengan total yang tersalur hampir mencapai Rp 1.300 triliun. (ilustrasi)

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Bank DKI sebagai salah satu bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah menyalurkan keseluruhan kuota KUR tahun 2022 yang diberikan pemerintah sebesar Rp 1,15 triliun. Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy, mengatakan perseroan berkomitmen penuh memaksimalkan penyaluran KUR sebagai perluasan akses permodalan bagi UMKM. 

"Sepanjang tahun 2022 Bank DKI telah berhasil menyalurkan kuota KUR sebesar 100 persen kepada kurang lebih 6.023 pelaku usaha UMK dan Mikro," ujar Fidri dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/1/2023).

"Sebagai salah satu bank penyalur KUR, Bank DKI bukan hanya berkomitmen untuk meningkatkan akses pembiayaan, melainkan pemberdayaan dan pendampingan UMKM untuk terus tumbuh dan berkembang dalam menopang pertumbuhan perekonomian nasional," kata dia menambahkan. 

Sesuai amanat pemerintah, penyaluran KUR Bank DKI berfokus pada beberapa sektor, yaitu perkebunan rakyat, peternakan rakyat, perikanan rakyat, industri UMKM, dan usaha-usaha lain yang memiliki peluang pasar yang besar atau produk-produk unggulan di dalam negeri. Pemerintah terus berkomitmen mendorong peningkatan permodalan bagi UMKM dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi nasional ditengah proyeksi ketidakpastian kondisi ekonomi global pada 2023. 

Terbaru, melalui Kementerian Koperasi dan UKM dengan turut melibatkan Bank DKI sebagai penyalur, meluncurkan program KUR dengan skema berbasis kelompok usaha atau klaster, di Istana Negara pada Desember lalu. Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Dalam sambutannya, Presiden berharap melalui model KUR klaster, produk hasil UMKM dapat terserap sebanyak-banyaknya dan mendapatkan kepastian di pasaran. “Kita harapkan betul-betul dapat menyerap barang yang sebanyak-banyaknya dari kelompok-kelompok yang ada, dan mendapatkan kepastian pasar, menurunkan risiko kredit pembiayaan usaha dan dari lembaga-lembaga penyalur KUR utamanya bank,” ujar Presiden.

Program KUR Skema Subsidi Bunga digelontorkan sejak 2015 kepada UMKM. Dalam tujuh tahun terakhir, volume KUR terus bertambah nilainya dengan total yang tersalur hampir mencapai Rp 1.300 triliun. 

Sementara itu, realisasi KUR untuk periode Januari 2022 sampai 15 Desember 2022 yakni sebesar Rp 348,47 triliun (93,38 persen dari target 2022 sebesar Rp 373,17 triliun). KUR tahun lalu disalurkan kepada sekitar 7,27 juta debitur. 

Untuk KUR Klaster, yang telah mengakses adalah 14.888 klaster dengan jumlah UMKM sebanyak 1,3 juta unit, dan realisasi penyaluran (per 15 Desember 2022) sebanyak Rp 4,8 triliun atau 96,7 persen dari total Rp 4,9 triliun.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement