EKBIS.CO, JAKARTA -- Platform properti 99 Group menyatakan minat generasi muda untuk mencari rumah tinggal sangat tinggi seiring dengan perubahan pasar properti ke arah yang lebih positif.
CEO 99 Group Indonesia Wasudewan mengatakan para pencari properti berumur 18-24 tahun dan 25-34 tahun telah berkontribusi sebesar masing-masing 22 persen dan 26,4 persen dalam platform 99 Group seperti Rumah 123.com dan 99.co.
"Fakta menarik ini menandai peningkatan kesadaran akan pentingnya kepemilikan properti oleh generasi muda yang terus bertumbuh," katanya dalam pernyataan di Jakarta, Jumat (20/1/2023).
Data internal 99 Group mencatat pencarian properti di portal Rumah123.com dan 99.co rata-rata per bulan mencapai 34 juta, serta waktu rata-rata yang dihabiskan per kunjungan adalah 5 menit 50 detik, tumbuh dibandingkan dengan tahun 2021 selama 4 menit 23 detik.
Mayoritas pencari properti di platform 99 Groupjuga melihat fitur simulasi cicilan KPR untuk mengukur kemampuan keuangan dalam pembiayaan rumah, yang juga memunculkan sinyal positif peningkatan permintaan konsumen.
Sementara itu, lanjut Wasudewan, rumah tapak masih menjadi tipe properti yang paling diincar oleh para pencari properti, dengan persentase sebesar 80 persen.
Berdasarkan preferensi harga yang dicari di laman 99.co dan Rumah123.com, properti dengan harga kurang dari Rp 400 juta mendominasi sebesar 23,1 persen, diikuti oleh rumah dengan harga Rp 1 miliar - Rp2 miliar sebesar 20 persen.
Namun jika dilihat berdasarkan perubahan proporsi sejak tahun 2021, terdapat peningkatan proporsi pada properti dengan harga yang lebih tinggi (>Rp 1 miliar).
Direktur Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Fitrah Nur menjelaskan arah kebijakan pembangunan perumahan dan pemukiman hingga 2024 akan mencakup pemantapan sistem pembiayaan primer dan sekunder, termasuk optimalisasi pemanfaatan sumber pembiayaan jangka panjang seperti TASPEN dan BPJS Ketenagakerjaan.
"Terdapat beberapa program prioritas seperti pembangunan rumah susun sewa untuk masyarakat, pembangunan rumah tapak di daerah terdampak bencana, peningkatan rumah masyarakat dengan subsidi sebesar Rp 20 juta untuk setiap KK, insentif infrastruktur bagi pengembang rumah subsidi dan pembangunan rusun pekerja di IKN," kata Fitrah.