EKBIS.CO, JAKARTA -- Sepanjang 2022, PT Berdikari lakukan berbagai inovasi lini bisnis sebagai amanah dari Kementerian BUMN menjadi perusahaan peternakan kelas dunia. Pasca satu tahun penggabungan holding pangan ID FOOD, Berdikari berupaya berkontribusi dalam sektor peternakan dari hulu hingga hilir, serta memberikan sumbangsih bagi negara dengan menghadirkan produk peternakan ruminansia dan perunggasan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Direktur Utama Berdikari Harry Warganegara mengatakan pada 2022 Berdikari berfokus pada hilirisasi produk peternakan melalui produk olahan BeBest dengan jenis produk Ready to Eat dan Ready to Cook seperti sosis, chicken nugget, kornet, dan bakso. Didukung oleh jaringan kemitraan reseller home freezer Gerai Daging Berdikari dapat memberikan akses lebih mudah kepada seluruh lapisan masyarakat terhadap produk protein berkualitas.
"Hal tersebut ditopang sektor hulu, melalui sektor perunggasan Berdikari perkokoh fokus bisnis peternakan dengan meningkatkan fasilitas dan infrastruktur peternakan ayam terintegrasi terdapat di beberapa lokasi di Indonesia, Kandang GPS (Lebak dan Pasuruan), Kandang PS (Ciamis, Lampung & Malang), akuisisi Cold Storage & RPHU (Rumah Potong Hewan Unggas) di Cianjur Jawa Barat, serta merealisasikan penugasan ayam DOC GP sejumlah 17.296 ekor pada tahun 2022 dari pemerintah guna suplai kebutuhan ayam broiler dalam negeri," ujarnya, Jumat (20/1/2023).
"Hal tersebut direalisasikan pula dengan menyerap livebird melalui RPHU Berdikari dengan kapasitas pemotongan hingga 2.000 ekor/jam," ucapnya.
Pada sektor bisnis peternakan ruminansia, dalam peranannya menjaga pasokan pangan protein di tengah masyarakat, Berdikari merealisasikan penugasan hampir 20.000 ton daging sapi beku boneless asal Brasil yang sudah mencapai target realisasi hampir 100 persen melalui sinergi dengan Kementan, Badan Pangan Nasional, dan stakeholders lainnya. Serta optimasi pengelolaan cold storage sebagai upaya menjaga pasokan pangan di daerah, melalui kerja sama dengan Badan Pangan Nasional di Cianjur, Makassar, Pare-pare, dan di Tanjung Priok, Jakarta.
Berdikari juga telah berhasil melakukan kapitalisasi hewan sapi dan domba hingga Rp 149,63 miliar yang dimiliki didapat dengan melalui program penggemukan, kemitraan dengan peternak serta trading dengan mitra strategis yang bukan hanya lokal dari berbagai sentra peternak lokal nasional maupun mancanegara.
Kerja sama dengan negara mancanegara seperti dari Australia, Qatar, dan Brasil merupakan upaya peningkatan kompetensi dalam menjalankan core business Berdikari dalam industri peternakan ruminansia. Hingga Desember 2022, Berdikari telah mendatangkan 2.686 sapi bakalan strain Brahman Cross (BX) dan 1.000 sapi perah.
“Walau dalam tekanan pada masa pandemi, kinerja BUMN menguat signifikan pada kuartal ketiga 2022. Stigma BUMN tukang ngutang juga kita patahkan. Berbagai terobosan, konsolidasi, perbaikan sistem, memperkuat kepemimpinan, menjadi kunci dan bekal transformasi yang berkelanjutan,"'ucap Menteri BUMN Erick Thohir.
Tak berhenti sampai disitu, Berdikari terus meningkatkan kompetensi dan kualitas pengelolaan dengan penerapan Good Corporate Governance serta berbagai kualifikasi seperti sertifikasi ISO 37001:2016 dalam sistem manajemen anti penyuapan dan ISO 9001:2015 dalam manajemen mutu.
Selain itu, perusahaan telah mengadopsi kerangka proses manajemen risiko berbasiskan ISO 31000:2018 dan mengimplementasikan Enterprise Risk Management dalam melakukan mitigasi risiko serta peningkatan tata kelola.