Rabu 25 Jan 2023 19:01 WIB

Menkop Dorong Kopkar Masuk Industri Manufaktur

Teten mendorong koperasi karyawan masuk dalam ekosistem industri manufaktur.

Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat berbicara dalam forum Digital Acceleration Summit yang diselenggarakan Bukalapak di Bukalapak Headquarter Cilandak, Jakarta, Kamis (12/1/2023). Teten Masduki mendorong koperasi karyawan (kopkar) untuk masuk menjadi bagian dari ekosistem industri manufaktur di Indonesia.
Foto: dok. Kemenkop UKM
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat berbicara dalam forum Digital Acceleration Summit yang diselenggarakan Bukalapak di Bukalapak Headquarter Cilandak, Jakarta, Kamis (12/1/2023). Teten Masduki mendorong koperasi karyawan (kopkar) untuk masuk menjadi bagian dari ekosistem industri manufaktur di Indonesia.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mendorong koperasi karyawan (kopkar) untuk masuk menjadi bagian dari ekosistem industri manufaktur di Indonesia.

"Model koperasi seperti ini seharusnya ada di setiap industri manufaktur. Mereka bisa meniru model bisnis yang sudah ada disini," katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Menkop UKM Teten Masduki yang tengah berkunjung ke Kopkar Adis Dimension Footwear di Balaraja, Banten terinspirasi untuk mengembangkan koperasi seperti halnya jaringan swalayan/supermarket Coop yang dikelola koperasi di Prancis.

"Coop itu jaringan ritel modern terbesar keempat di dunia setelah Walmart, Tesco, dan Carrefour. Itu dimiliki dan dikelola koperasi," ucap Teten.

Teten meyakini bila koperasi dikelola dengan benar dan profesional. Menurutnya, Kopkar Adis siap untuk dikembangkan menjadi sebagai kekuatan jaringan ritel modern di industri manufaktur di Indonesia.

"Saya membayangkan, setiap pabrik yang ada, memiliki supermarket seperti ini yang kemudian dikelola oleh Kopkar Adis," tutur dia.

Untuk pengembangan produk-produknya yang ada di supermarket Kopkar Adis, Menteri Teten menyebutkan bisa dihubungkan dengan koperasi-koperasi produsen yang ada. Misalnya, dengan koperasi holtikultura (Ciwidey, Bandung), koperasi beras (Semarang), koperasi petani Pisang Cavendish, dan sebagainya.

Ia juga mendorong Kopkar Adis membuka banyak toko di sekitar pabrik karena perusahaan akan banyak mendapat manfaat terutama pemenuhan semua kebutuhan konsumsi karyawan sehari-hari dengan harga jauh lebih murah termasuk menyediakan dukungan pembiayaan untuk karyawan yang sifatnya mendesak, seperti biaya sekolah anak, renovasi rumah, dan lainnya.

"Mereka tidak akan lagi terjebak rentenir. Ini sudah menjadi ekosistem bagi kesejahteraan karyawan," kata Teten.

Ketua Kopkar Adis Dimension Footwear Maryono mengatakan koperasinya memiliki rencana masa depan yang siap diwujudkan untuk lebih menyejahterakan anggota. Di antaranya, menyiapkan pujasera di lokasi perusahaan, membangun aplikasi e-commerce bagi produk-produk dari anggota Kopkar, dan siap melayani delivery order setiap pembelian di Kopkar Adis.

"Future plan lainnya adalah membuka jaringan Adis Mart di luar perusahaan," ucap Maryono.

Maryono menambahkan, dengan jumlah anggota aktif sebanyak 9.693 orang, Kopkar Adis sudah menerapkan integrasi sistem online dalam melayani anggota (My Siskop Adis) dan telah memiliki aset sebesar Rp 78,67 miliar dengan omzet Rp 97,12 miliar pada 2022.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement