EKBIS.CO, JAKARTA -- LG Electronics Inc mengatakan, laba operasi pada kuartal IV 2022 menukik lebih dari 90 persen karena penurunan permintaan peralatan rumah tangga dan kenaikan biaya promosi di tengah ketidakpastian ekonomi makro global.
Perusahaan tersebut mengatakan, pendapatan operasional pada periode tersebut turun 90,7 persen menjadi 69,3 miliar won (sekitar Rp 844 miliar), 74,8 persen lebih rendah dari estimasi Yonhap Infomax, firma data keuangan Kantor Berita Yonhap.
Dengan demikian, LG Electronics mencatat kerugian bersih 212,4 miliar won (sekitar Rp 2,5 triliun) untuk periode Oktober-Desember, berbalik dari laba 21,3 miliar won (sekitar Rp 259 juta) setahun sebelumnya. Sedangkan penjualan meningkat 5,2 persen menjadi 21,85 triliun won.
Sedangkan untuk sepanjang 2022, LG membukukan laba operasional 3,55 triliun won (sekitar Rp 43,2 triliun), turun dari 4,05 triliun won (sekitar Rp 49,3 triliun) tahun lalu. Lalu penjualan tahunan naik 12,9 persen ke rekor tertinggi menjadi 83,46 triliun won (sekitar Rp 1.016 triliun).
Sementara itu, firma riset TrendForce, pengiriman TV global pada tahun lalu diperkirakan turun 3,9 persen dalam satu tahun ke level terendah dalam satu dekade menjadi 202 juta unit.
Mereka mengatakan, pertumbuhan pengiriman TV juga tampaknya akan sangat terbatas pada tahun ini karena inflasi yang tinggi dan perlambatan ekonomi di Amerika Serikat, Eropa, dan China, yang merupakan pasar TV utama.
LG mengatakan, perusahaan akan terus meningkatkan daya saing produk premiumnya, termasuk TV organic light-emitting diode (OLED), dan mencoba memaksimalkan dampak penurunan harga bahan baku dan biaya logistik.
Terlepas dari lingkungan ekonomi makro yang sulit, LG mengatakan akan menginvestasikan sekitar 22 triliun won (sekitar Rp 268 triliun) tahun ini untuk mengidentifikasi area baru yang menjanjikan dan mendiversifikasi portofolio bisnis mereka.
Namun, bisnis suku cadang kendaraan listrik LG diharapkan mengalami pertumbuhan. Pada CES 2023 di Las Vegas, presiden divisi solusi komponen kendaraan LG Eun Seok-hyun mengatakan dirinya berharap bisnis EV tumbuh secara signifikan hingga mencapai penjualan 10 triliun won (sekitar Rp 121 triliun).
Menurutnya, LG memiliki keunggulan kompetitif atas pemain industri lainnya dengan keahlian yang sangat baik dalam pengalaman pelanggan.
"Berdasarkan itu, kami dapat secara proaktif memberikan saran tentang produk yang dibuat sesuai pesanan untuk pelanggan kami," kata Eun.
CEO LG Electronics Cho Joo-wan juga menunjukkan keyakinan bahwa bisnis EV akan menjadi kekuatan yang kuat di balik pertumbuhan bisnis perusahaan ke depan.
"Sekarang bisnis sudah di jalan tol, tinggal injak pedal gas saja," ujarnya, demikian Yonhap melaporkan pada Jumat (27/1/2023)