Selasa 31 Jan 2023 12:33 WIB

Taspen Gandeng Mitsubishi Estate Bangun Superblok Hijau

Dengan skema BOT, Taspen akan mendapat keuntungan dari kepemilikan lahan

Red: Gita Amanda
PT Taspen (Persero) melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan kawasan superblok energi hijau Oasis Central Sudirman, Selasa (31/1/2023).
Foto: Republika/Retno Wulandhari
PT Taspen (Persero) melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan kawasan superblok energi hijau Oasis Central Sudirman, Selasa (31/1/2023).

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Taspen (Persero) menggandeng pengembang asal Jepang PT Mitsubishi Estate Co untuk membangun kawasan superblok hijau dengan investasi senilai Rp 10,6 triliun.

Direktur Utama Taspen ANS Kosasih dalam peletakan batu pertama Green Energy Superblock Oasis Central Sudirman di Jakarta, Selasa (31/1/2023), mengatakan pembangunan superblok itu menggunakan skema Build Operate Transfer (BOT).

Baca Juga

"Taspen hanya menyediakan lahan. Jadi ini optimalisasi BUMN. Ini dilakukan dengan bidding yang sangat ketat, dimenangi Mitsubishi Estate, mereka menginvestasikan Rp 10,6 triliun ke Indonesia dalam bentuk pembangunan bisnis ini," katanya.

Dengan skema BOT, Taspen akan mendapat keuntungan dari kepemilikan lahan selain memiliki bangunan setelah masa kontrak berakhir dalam waktu 50 tahun sejak dimulainya pembangunan.

"Kami ada share, dalam bentuk penggunaan lahan, kami mendapat kepemilikan dan mendapatkan apresiasi dari nilai lahan yang meningkat saat dibangun," katanya.

Mitsubishi Estatemerupakan pengembang kawasan Ginza di Jepang. Kosasi berharap kawasan superblok di atas lahan 3,3 hektare itu juga akan tumbuh pesat sebagaimana kawasan Ginza.

Pembangunan kawasan superblok dengan dua menara masing-masing setinggi 65 dan 75 lantai itu akan selesai pada 2029 atau memakan waktu 7 tahun dengan penyelesaian satu tower pertama di tahun ke-6.

"Pembangunan Jepang memang pasti agak lama dan hati-hati sekali karena strukturnya tinggi, dan mereka akan membuat dengan struktur antigempa. Mereka datangkan ahlinya dari Jepang, tapi tenaga kerja tetap dari Indonesia," katanya.

Kosasih menambahkan, proyek pembangunan mulai dari perencanaan, konstruksi, hingga operasional diperkirakan akan dapat menyerap hingga 100 ribu tenaga kerja lokal dengan rincian sekitar 5 ribu tenaga kerja di konstruksi dan sekitar 95 ribu hingga 100 ribu tenaga kerja lainnya dari sekitar 170 industri pendukung.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji mengatakan keberadaan superblok tersebut diharapkan akan menjadi katalis untuk mendukung pembangunan kawasan TOD di masa depan. "Proyek ini juga penting untuk mempererat hubungan Indonesia dan Jepang," katanya.

Oasis Central Sudirman diproyeksikan pusat bisnis, residensial dan niaga di Jakarta Pusat dengan pemenuhan standar ESG. Gedung tersebut juga diklaim akan menjadi gedung tertinggi di Jakarta dan di Indonesia.

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengapresiasi kerja sama strategis antara PT Taspen (Persero) dengan konsorsium pengembang dari Jepang itu sebagai wujud kerja sama strategis antara Jepang dan Indonesia.

Susiwijono juga mengapresiasi pembangunan properti dengan konsep green and sustainable building dengan standar ESG berkelas internasional. "Penerapan konsep green and sustainable building ini menjadi penting untuk terus kita dorong mengingat perubahan iklim menjadi isu utama di berbagai forum internasional dalam beberapa tahun ke depan," kata Susiwijono.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement