EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya (Food Station) Pamrihadi Wiraryo menargetkan harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang akan segera kembali ke harga normal di bawah Rp 9.000 usai mendapat tambahan stok dari Bulog.
"Sepekan yang lalu harga beras itu Rp 10.375, setiap hari terus terjadi penurunan Rp 25. Hari ini terjadi penurunan harganya sudah Rp 10.225, target kita dalam beberapa pekan ke depan harga beras medium akan kembali ke normal ke harga di bawah Rp 9.000," ujar Pamrihadi saat konferensi pers dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Gudang Food Station Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Jika harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) telah berada di bawah Rp 9.000 per kilogram, lanjutnya, maka masyarakat akan bisa membeli beras dengan harga maksimal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 9.450 per kg. Food Station dan seluruh pedagang di PIBC sudah menandatangani kesepakatan untuk menjual beras CBP dari Bulog dengan harga paling tinggi sebesar Rp 8.900 per kg.
"Per kemarin itu sudah ada menjual Rp 8.808 karena tahu beras dari Bulog itu akan masuk banyak dan harus terdistribusi kepada masyarakat," ucapnya.
Tak hanya itu, para pedagang yang membeli beras dI Cipinang yang merupakan pedagang turunan dari 153 pedagang PIBC juga berkewajiban untuk menjual dengan harga maksimal Rp.9.300. Sehingga manakala beras masih diperjualbelikan lagi di pasar yang lebih kecil lagi atau di pedagang beras lebih kecil, harapannya harga maksimalnya adalah Rp 9.450.
Pada perjanjian tersebut juga disebutkan bahwa pedagang beras yang membeli beras Bulog tidak boleh mengoplos atau mencampur beras Bulog yang berkualitas premium dengan kualitas medium.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan Satgas Pangan siap menindak para mafia-mafia beras yang sengaja menahan stok beras atau menjual beras oplosan dengan harga premium. Budi menekankan, proses ini diawasi termasuk bila beras premium dicampur dengan medium dan masuk ke Bulog.
"Itu bisa jadi. Tapi ini sudah kita random sampling, kita bawa ke lab. Jadi nanti bila mana Bulog mengambil atau pengadaan dari dalam negeri kita akan cek. Jadi akan ketahuan mana yang dicampur sebagian beras impor," ungkap Budi.
Adapun Bulog menambah stok beras di Food Station dari yang semula 13 ribu ton menjadi 30 ribu ton agar penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar, berjalan lancar sesuai ketentuan.