EKBIS.CO, JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) mulai membangun Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi ruas Probolinggo-Besuki. Hal tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama di Kelurahan Pendil, Kecamatan Suko, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Direktur Utama PT JPB, Adi Prasetyanto menjelaskan, pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi terbagi menjadi dua tahap. “Tahap pertama menghubungkan Probolinggo hingga Besuki sepanjang 49,68 kilometer (km) dan tahap kedua dan menghubungkan Besuki hingga Banyuwangi sepanjang 125,72 km,” kata Adi dalam pernyataan tertulisnya, Senin (6/1/2023).
Hal tersebut sesuai dengan Permenko Perekonomian Nomor 9 Tahun 2022. Pembebasan lahan dan pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi difokuskan pada ruas Probolinggo-Besuki dengan hak konsesi selama 50 tahun. Pembangunan tol juga memiliki nilai investasi sebesar Rp 10,8 triliun.
“Pembangunan tahap pertama ini terdiri atas tiga paket pekerjaan konstruksi,” ucap Adi.
Paket satu Gending-Kraksaan (12,88 km) dengan progres pembebasan lahan sebesar 92,02 persen, paket dua Kraksaan-Paiton (11,20 km) dengan progres pembebasan lahan sebesar 89,67 persen, dan paket tiga Paiton-Besuki (25,60 km) dengan progres pembebasan lahan sebesar 28,48 persen.
“Dengan progres lahan tersebut, kami siap mulai konstruksi paket satu dan dua secara bersamaan pada awal Februari 2023 yang disusul oleh konstruksi paket tiga pada awal April 2023,” ujar Adi.
Adi menyampaikan, jika pembebasan lahan sesuai dengan target maka konstruksi untuk pembangunan tahap pertama Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Ruas Probolinggo-Besuki ditargetkan selesai pada akhir 2024. Ruas Probolinggo-Besuki akan memiliki tiga buah simpang susun yaitu Simpang Susun (SS) Kraksaan, Paiton, dan Besuki serta dilengkapi dengan dua lokasi rest area yang terletak di Sta 33+65 di arah Probolinggo maupun Besuki.
Pembangunan dilakukan dengan memastikan keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan publik, dan keselamatan lingkungan. “Kami juga menjaga TKDN dalam proyek ini, sebanyak mungkin menggunakan sumber daya setempat dalam pekerjaan, termasuk penyediaan tenaga kerja, peralatan serta bahan dalam negeri,” jelas Adi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi merupakan salah satu fokus utama Presiden Joko Widodo. Hal tersebut dikarenakan menjadi akhir dari rangkaian Jalan Tol Trans Jawa.
Basuki menuturkan tol tersebut semakin melancarkan distribusi orang, barang, dan jasa. Khususnya distribusi mulai dari Banten hingga Banyuwangi yang akan menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat.
“Meskipun ditargetkan selesai tahap pertama pada akhir 2024, proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi ini tetap harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh, tidak hanya cepat, mutu dari infrastrukturnya harus terbaik,” kata Basuki.
Basuki juga menekankan, pemanfaatan produk infrastruktur dalam negeri harus diutamakan. Hal tersebut sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).