EKBIS.CO, JAKARTA -- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan cenderung beragam setelah data inflasi AS menunjukkan adanya penurunan.
"Meski melandai, inflasi AS masih terbilang tinggi," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih mustikoningsih, Rabu (15/2/2023).
Inflasi AS periode Januari 2023 tercatat di level 6,4 persen yoy, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya 6,5 persen yoy. Angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan konsensus sebelumnya pada 6,2 persen yoy.
Inflasi inti AS tercatat di level 5,6 persen yoy, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya 5,7 persen yoy. Namun posisi tersebut lebih tinggi dari ekspektasi 5,5 persen yoy.
Kenaikan inflasi AS masih dipicu tingginya harga gas, rumah, pangan, pakaian dan bahan bakar. Hal tersebut mendorong peningkatan harga konsumen.
Ajaib Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang bisa ditransaksikan hari ini:
AKRA
Buy :1.355
TP : 1.400
Stop loss: <1.300
AKRA berpotensi reversal dari fase bearish jangka pendek dengan membentuk pola bullish engulfing, volume menguat dan pergerakan harga di atas MA-5 dan MA-20. Indikator stochastic bergerak naik dan MACD bar histogram melemah terbatas.
Harga minyak mentah diproyeksikan masih tinggi sejalan dengan Rusia yang akan memangkas produksi pada Maret 2023 sebesar 500 ribu barel per hari atau 5 persen dari total produksi. Kebijakan tersebut menyusul sanksi batasan harga yang ditetapkan Uni Eropa, negara dalam G7, dan Australia. Selain segmen migas, Kawasan JIIPE milik AKRA akan berkontribusi terhadap pendapatan berulang (recurring income) AKRA ke depan.
CMRY
Buy :4.900
TP :5.050
Stop loss: <4.830
CMRY berpotensi membentuk pola morning star yang mengindikasikan lanjutkan penguatan. Pergerakan harga masih di atas MA-20 dan stochastic oscillator yang melemah berpotensi terjadi pembalikan arah.
Pemerintah resmi anggarkan dana pemilu 2024 sebesar Rp 76 triliun atau meningkat 199 persen dari anggaran 2019. Perputaran uang yang meningkat dan stimulus saat kampanye politik dapat menopang sisi konsumsi masyarakat, sehingga berpengaruh positif pada sektor konsumer. Di sisi lain, pada kuartal III 2022, CMRY menatatkan laba bersih Rp 878,5 miliar atau naik 45,1 persen yoy.
SMGR
Buy : 7.650
TP :7.900
Stop loss: <7.550
SMGR bergerak bullish di atas pergerakan MA-100 dan MA-20. MACD bar histogram positif dan stochastic oscillator bergerak naik dari area netral.
SMGR berhasil catatkan EBITDA margin sebesar 22,7 persen, naik dari periode yang sama tahun 2021 sebesar 22,5 persen, laba bersih juga tumbuh 18,9 persen YoY menjadi Rp 1,65 triliun. SMGR diuntungkan dengan turunnya harga komoditas batu bara sebagai salah satu komponen biaya produksi terbesar. SMGR juga telah mengamankan pasokan batu bara untuk 2023 menggunakan skema Domestic Market Obligation (DMO).
*Pemberitaan ini tidak bertanggung jawab atas keuntungan ataupun kerugian keuangan yang timbul dari perdagangan saham. Pembaca diharapkan bijak dalam mengelola keuangannya.