EKBIS.CO, BANDUNG -- PT Bio Farma (Persero) menerima kunjungan kerja dari Menteri urusan Bisnis, Perdagangan, Pariwisata, dan Usaha Skotlandia, Ivan McKee. Pada pertemuan tersebut, Pemerintah Skotlandia mendiskusikan bagaimana kapabilitas rantai pasok sektor farmasi Skotlandia dapat mendukung visi pengembangan farmasi di Indonesia. Termasuk di antaranya pengembangan inovasi dan eksplorasi kerja sama ke depan dengan industri farmasi Indonesia.
Kedua pihak juga berdiskusi terkait update kerja sama Bio Farma dengan perusahaan farmasi Skotlandia, Profactor Pharma serta mengeksplorasi dan mengidentifikasi potensi kerja sama serupa antara perusahaan farmasi Indonesia dan Skotlandia. Menurut Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir, pihaknya menyambut baik kunjungan Pemerintah Skotlandia dan terbuka untuk berkolaborasi.
"Suatu kehormatan bagi saya dan bagi kita untuk berada di sini. Seperti yang kita lihat dari program-program Bio Farma hingga saat ini hampir semua ekosistem mulai dari produksi vaksin dan diagnostic kit," ujar Honesti dalam siaran persnya, Rabu (15/2/2023).
Sampai saat ini, kata dia, Bio Farma belum secara langsung beroperasi di negara tertentu. Namun, produk vaksinnya telah digunakan di lebih dari 150 negara baik melalui agensi PBB maupun bilateral. "Sejak 1997, sekitar 18 produk vaksin Bio Farma telah mendapatkan pengakuan prakualifikasi (PQ) dari WHO,” kata Honesti.
Menurutnya, pertemuan dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri sudah sering dilakukan, terutama semenjak pandemi. Bio Farma pun berkolaborasi bersama dan mendukung pemerintah untuk mengembangkan produk-produk baru dan bekerja sama dengan berbagai negara.
"Akhir tahun lalu kami menandatangani perjanjian dengan perusahaan farmasi Inggris Profactor Pharma untuk pengembangan produk baru factor VIII yang akan dipasarkan secara global," kata Honesti.