EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina International Shipping (PIS) sebagai Subholding Integrated Marine Logistics (IML), mengantongi pendanaan sejumlah 185 juta dolar AS untuk investasi kapal dan infrastruktur terminal LPG yang dikelola oleh Subholding IML.
Direktur Keuangan PIS Diah Kurniawati dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (16/2/2023), mengatakan, pendanaan yang diperoleh PIS berasal dari bank nasional dan juga mancanegara, di antaranya SMBC, BNI, Bank Mandiri, BTPN, Mizuho, dan MUFG.
"Hal ini menandakan tingkat kepercayaan investor yang sangat tinggi kepada PIS dan investasi ini sekaligus menjadi dukungan yang berarti untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan ke depan," kata Diah.
PIS menyebut pendanaan tersebut melanjutkan kesuksesan pendanaan sebelumnya pada 2021 sebesar 134 juta dolar AS untuk pembelian dua very large crude carrier (VLCC), yang merupakan investasi kapal tanker minyak terbesar dalam 10 tahun terakhir di Pertamina dan Indonesia.
"Kami meyakini pendanaan untuk investasi aset-aset baru di PIS ini akan mendorong pendapatan dan laba PIS pada 2023," ucap Diah.
Saat ini pengelolaan kedua kapal VLCC Pertamina Pride dan Pertamina Prime dilakukan oleh PIS PL, anak usaha PIS yang berlokasi di Singapura guna mengoptimalkan operasional VLCC tersebut, dengan memperluas pangsa pasar baru secara regional ataupun internasional.
Sementara itu, Direktur Operasi PIS sekaligus Managing Director PIS PL Brilian Perdana mengatakan, kapal VLCC tersebut bisa mendatangkan kesempatan bisnis lebih banyak untuk perusahaan, dan berkontribusi dalam ekspansi target pasar PIS yang semakin luas.
CEO PIS Yoki Firnandi mengapresiasi dukungan para investor dalam pendanaan bisnis perusahaan. "PIS tentunya tumbuh semakin agresif untuk mewujudkan aspirasi dan visi menjadi perusahaan shipping dan logistik maritim terintegrasi yang terdepan di Asia," ujar Yoki.
PIS, menurut Yoki, saat ini telah memiliki mitra strategis global, yakni Nippon Yusen Kabushiki Kaisha (NYK) yang merupakan raksasa perkapalan dunia.
"Ke depan, kami optimistis bisnis PIS akan semakin berkembang dengan ekspansi pasar ke wilayah-wilayah Amerika, Eropa, Timur Tengah, dan Asia Timur yang semakin gencar dilaksanakan," kata dia.