Sabtu 18 Feb 2023 11:17 WIB

Minahasa Utara Ekspor Santan Kelapa ke Cina

Performa ekspor di tahun 2023 ditargetkan meningkat lagi.

Red: Lida Puspaningtyas
Pekerja menuang santan ke wajan untuk dimasak menjadi blondo atau kethak di Mangiran, Bantul, Yogyakarta, Senin (19/9/2022). Sejak 1980an kawasan Mangiran, Bantul dikenal sebagai penghasil blondo. Setiap seribu buah kelapa bisa menghasilkan blondo hampir satu kwintal dengan harga jual mencapai Rp 40 ribu perkilogram. Sementara minyak kelapa yang dihasilkan menjadi produk sampingan yang dijual seharga Rp 20 ribu perkilogram. Blondo digunakan masyarakat untuk bahan makanan, terutama untuk gudeg, rendang, atau produk makanan lainnya.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja menuang santan ke wajan untuk dimasak menjadi blondo atau kethak di Mangiran, Bantul, Yogyakarta, Senin (19/9/2022). Sejak 1980an kawasan Mangiran, Bantul dikenal sebagai penghasil blondo. Setiap seribu buah kelapa bisa menghasilkan blondo hampir satu kwintal dengan harga jual mencapai Rp 40 ribu perkilogram. Sementara minyak kelapa yang dihasilkan menjadi produk sampingan yang dijual seharga Rp 20 ribu perkilogram. Blondo digunakan masyarakat untuk bahan makanan, terutama untuk gudeg, rendang, atau produk makanan lainnya.

EKBIS.CO, MANADO -- Pengekspor asal Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor santan kelapa ke Cina pada awal bulan Februari 2023 ini.

"Produk santan kelapa Minahasa Utara makin menggeliat di pasar internasional, menyusul permintaan dari Cina makin besar," kata Bupati Minahasa Utara melalui Sekretaris Daerah Minahasa Utara Novly Wowiling, di Manado, Jumat (17/2/2023).

Baca Juga

Dia mengatakan santan kelapa yang diekspor ke Cina kali ini sebanyak 52 ton dengan sumbangan devisa bagi negara sebesar Rp 675,9 juta.

Novly Wowiling mengapresiasi kerja Karantina Pertanian Mando yang telah memfasilitasi pelepasan ekspor untuk membangkitkan semangat pelaku usaha pertanian dalam melahirkan pengekspor baru yang dapat bisa mendorong peningkatan perekonomian daerah setempat.

"Ekspor ini menjadi pencapaian yang bagus dan menambah tingginya nilai investasi di Kabupaten Minahasa Utara khususnya dalam sektor pertanian yang tidak lepas dari kinerja yang dilakukan berjenjang dari Kementerian Pertanian, Dinas Perkebunan, BPTP, Balit Palma, Bea Cukai dan jajarannya. Program Gratieks memiliki dampak yang baik kepada para petani," ujarNovly.

Novly berharap agar komoditas unggulan Minahasa Utara lain yang berpotensi menembus pasar internasional dapat diproduksi dan diolah secara maksimal guna mempertahankan dan meningkatkan kualitas terbaik agar semakin mentereng di luar negeri.

Ia mengatakan kegiatan ekspor di Minahasa Utara akan terus ditingkatkan, dan pemerintah akan membantu mencari pasar baru.

Kepala Karantina Pertanian Manado Yusup Patiroy mengatakan Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado memfasilitasi ekspor perdana santan kelapa asal Minahasa Utara sebanyak 52 ton ke China.

Komoditas ekspor unggulan Provinsi Sulutyang baru milik PT SAB dengan nilai ekonomi sebesar Rp675, 9 juta ini dilepas secara simbolis oleh Sekretaris Daerah Minahasa Utara, Jumat.

Yusup Patiroymengatakan komoditas santan beku ini telah melewati pemeriksaan pejabat karantina dan dipastikan bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) serta dinyatakan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan negara tujuan, sehingga telah aman dan layak untuk diekspor.

"Pejabat karantina telah melakukan pemeriksaan fisik berserta pemeriksaan kelengkapan dokumen sesuai permintaan negara tujuan. Harapannya ekspor perdana ini menjadi langkah awal yang baik untuk memacu ekspor di tahun 2023," kataYusup.

Dia menjelaskan, santan kelapa yang diekspor pada hari ini telah menambah ragam komoditas unggulan ekspor baru asal Sulut di kuartal I tahun 2023.

Sebelumnya, terdapat catatan data ekspor santan di Sulutyang telah dilayarkan ke 8 negara dengan volume total 2.606 ton senilai Rp50,8 miliar dari 6 pengekspor pada tahun 2022 selama 123 kali berdasarkan Manado Information of Agriculture Single data (MINAESA) yang tersinergi dengan sistem otomatisasi perkarantinaan (IQFAST).

Pelepasan ekspor perdana ini diharapkan mampu menjadi stimulasi positif untuk membangkitkan performa ekspor yang lebih baik dengan komoditas yang lebih beragam dari Sulut, demi suksesnya gerakan tiga kali lipat ekspor yang digagas Menteri Pertanian, Sahrul Yasin Limpo.

"Karantina Pertanian Manado terus berupaya memfasilitasi kemudahan layanan ekspor bagi para pelaku usaha agar komoditas pertanian daerah Sulawesi Utara bisa memenuhi persyaratan standar yang ditetapkan untuk menjamin kesehatan produk pertanian kita bebas dari hama penyakit hewan dan tumbuhan," kata Yusup.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Kabarantan)Bambang mengapresiasi giat pelepasan ekspor santan beku perdana di Minahasa Utara. Ke depannya diharapkan adanya sinergi yang kuat dari semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempertahankan dan meningkatkan ekspor.

"Berbekal pengalaman di tahun 2022 dengan tren kinerja ekspor yang positif, performa ekspor di tahun 2023 ini harus meningkat lagi dengan memperbaiki kekurangan di tahun lalu," kata Kabarantan.

Dalam peningkatan sinergi ekspor komoditas pertanian Sulut, turut hadir pada pelepasan ekspor yaitu Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut, Bea Cukai Manado, beserta seluruh Forkopimda Kabupaten Minahasa Utara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement