EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Asuransi Jiwa IFG atau IFG Life tahun ini akan fokus dalam proses pengalihan polis dari Jiwasraya. Direktur Utama IFG Life Harjanto Tanuwidjaja mengungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sudah meminta untuk melakukan transformasi dan memanfaatkan teknologi.
"Terobosan harus kami cari dan dilakukan. Kami tidak mau mengulangi kesalahan yang sama dari Jiwasraya," kata Harjanto saat ditemui di Kantor IFG Life, Gedung CIMB Niaga, Selasa (21/2/2023).
Untuk itu, Harjanto mengatakan tahun ini perusahaan menargetkan untuk merampungkan peralihan polis dari Jiwasraya ke IFG Life hingga 100 persen. Jika hal tersebut sudah selesai, Harjanto mengatakan angka pengalihan polis tersebut mencapai sekitar Rp 34 triliun.
"Sesuai angka yang disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tahap pertama (pengalihan polis) sekitar Rp 33,3 triliun, kedua sekitar Rp 1 triliun jadi total sekitar Rp 34 triliun," ungkap Harjanto.
Dia menambahkan, IFG Life juga akan fokus dalam menawarkan berbagai produk asuransi yang berorientasi pada proteksi. Harjanto mengatakan. IFG Life akan mengembalikan lagi marwah dari asuransi itu sendiri yaitu proteksi.
"IFG Life bertekad untuk menghadirkan terobosan agar dapat bersaing di industri asuransi jiwa. Salah satunya adalah menawarkan produk-produk proteksi yang terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat dengan berbasis digital," jelas Harjanto.
IFG Life telah memiliki produk asuransi digital yang diberi nama IFG LifeSAVER. Produk tersebut merupakan jawaban atas kebutuhan proteksi bagi masyarakat di tengah gaya hidup dinamis yang aktif.
Produk asuransi digital tersebut bisa diperoleh dengan harga premi yang sangat terjangkau yakni Rp 49 ribu. Para pemilik polis akan memperoleh proteksi kecelakaan, proteksi medis cedera olahraga, meninggal atau cacat tetap, fisioterapi, hingga kecelakaan olahraga air dengan total manfaat medis sampai Rp 200 juta.