EKBIS.CO, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) meluncurkan empat program unggulan sebagai inovasi pengendalian inflasi menjelang Ramadhan, khususnya komoditas pangan. Keempat program tersebut yaitu optimalisasi pasar murah, peningkatan pasokan, modernisasi pertanian, dan peningkatan produksi.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, empat program tersebut diimplementasikan dengan optimalisasi pasar murah. “Ini dilakukan bersama dengan rilis jadwal pasar murah bersama dan perluasan informasi melalui iklan layanan masyarakat,” kata Erwin dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (24/2/2023).
Dia menjelaskan, optimalisasi pasar murah tersebut juga didukung digitalisasi melalui kehadiran pembayaran QRIS. Selain itu juga penguatan aplikasi marketplace SIBEJAJO.
Kedua, yakni peningkatan pasokan melalui perluasan Kerja sama Antar Daerah (KAD) yaitu antara Kota Lubuklinggau dan Kota Palembang dengan Rejanglebong (Bengkulu) untuk komoditas cabai merah. Ketiga yaitu modernisasi pertanian dengan bantuan alsintan (traktor, cultivator, pompa), mesin pengolahan pupuk organik, serta sarana digital farming (alat deteksi cuaca dan alat pemupukan otomatis).
Implementasi keempat yaitu melalui peningkatan produksi melalui Gerakan Tanam dengan penyaluran 78 ribu benih cabai merah. Begitu juga dengan implementasi green house produk hortikultura serta edukasi seribu petani milenial.
“Program tersebut akan memperkuat GSMP yang diharapkan mendorong keluarga mandiri pangan dengan merubah mindset masyarakat dari pembeli menjadi penghasil,” ujar Erwin.
Melalui GSMP, Erwin mengatakan setiap rumah tangga didorong untuk bisa memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan. Khususnya, melalui pemberian bibit, edukasi keahlian bercocok tanam, serta penanganan pascapanen.
Dia memastikan, Bank Indonesia bersama dengan TPID senantiasa bersinergi dan berinovasi dalam menjaga stabilitas harga melalui penguatan implementasi kerangka ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif (4K).
GNPIP memastikan berupaya mengoptimalkan langkah pengendalian harga terutama melalui pengelolaan suplai pangan, termasuk mendorong produksi menuju ketahanan pangan yang integratif dan masif guna mendukung tercapainya sasaran inflasi.