Jumat 24 Feb 2023 22:33 WIB

Kemenhub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Hadapi Lebaran 2023

Beberapa ruas tol dan akan menerapkan skema "contra flow"

Red: Lida Puspaningtyas
Penumpang saat akan menaiki bis di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Rabu (21/12/2022). Menurut Kepala Regu Dinas Perhubungan Terminal Kampung Rambutan, jumlah penumpang di terminal tersebut mengalami peningkatan sebesar 90 persen dari hari biasanya menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Penumpang didominasi oleh pemudik yang hendak melakukan perjalan ke daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara pucak arus mudik Nataru diprediksi terjadi pada Jumat (23/12/2022) mendatang. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penumpang saat akan menaiki bis di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Rabu (21/12/2022). Menurut Kepala Regu Dinas Perhubungan Terminal Kampung Rambutan, jumlah penumpang di terminal tersebut mengalami peningkatan sebesar 90 persen dari hari biasanya menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Penumpang didominasi oleh pemudik yang hendak melakukan perjalan ke daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara pucak arus mudik Nataru diprediksi terjadi pada Jumat (23/12/2022) mendatang. Republika/Thoudy Badai

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan perlu dilakukan sistem manajemen rekayasa lalu lintas yang serius menjelang masa angkutan Lebaran 2023, mengingat besarnya minat masyarakat untuk mudik karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sudah ditiadakan.

"Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama, khususnya di jalan tol, 'rest area', itu adalah salah satu sumber kemacetan apabila 'management traffic'-nya tidak dikelola dengan baik," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (24/2/2023).

Baca Juga

Sebelumnya, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat mengecek kesiapan jalan tol Jakarta menuju Semarang menjelang masa angkutan Lebaran 2023 pada Kamis (23/2) berkoordinasi dengan Korlantas Polri, Kementerian PUPR, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) dan PT Jasa Raharja (Persero).

Lebih lanjut, ia mengatakan rekayasa lalu lintas yang diterapkan harus bisa menghindari atau mengurai kepadatan di titik-titik yang rawan kemacetan. Menurutnya, untuk mengurangi tingkat kemacetan dan kecelakaan diharapkan masyarakat bisa memaksimalkan program mudik gratis 2023.

Direktur Operasional PT Jasa Marga (Persero) Fitri Wiyanti memaparkan prediksi volume lalu lintas saat arus mudik melalui empat gerbang tol utama diperkirakan sebesar 2,21 juta kendaraan, naik 2,8 persen dari Lebaran 2022 (2,15 juta) atau naik 8,44 persen dari Lebaran 2019 (2,04 juta).

"Sedangkan untuk arus balik, diprediksi H+1 sampai dengan H+10 melalui empat gerbang tol utama sebesar 2,32 juta kendaraan naik 1,4 persen terhadap Lebaran 2022 (2,29 juta) atau naik 5,4 persen terhadap Lebaran 2019 (2,19 juta)," ujar Fitri.

Adapun, terdapat beberapa titik kepadatan yang mendapat perhatian khusus di antaranya ruas tol Jakarta-Cikampek (KM 47- KM 66, KM 70-KM 72), ruas tol Cikampek-Palimanan (KM 72-KM 188) dan beberapa lokasi "rest area" dan ruas tol Palimanan-Kanci (KM 189-KM 214).

Untuk mendukung penyelenggaraan angkutan lebaran 2023, BPJT dan PT Jasa Marga akan mengoperasikan 58 "rest area" di kedua ruas jalur tol sebagai tempat istirahat dan pelayanan bagi para pemudik.

Sementara itu, sekretaris BPJT Yongki Triono mengatakan saat arus mudik dan balik Lebaran 2023, tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) akan dioperasikan secara fungsional sepanjang 60 km sebagai alternatif jalan tol dari Bandung menuju Kertajati ataupun sebaliknya.

"Kemungkinan besar tol Cisumdawu sudah bisa beroperasi fungsional saat mudik Lebaran nanti sehingga bisa jadi alternatif jalan tol bagi pemudik. Kemudian, untuk pelebaran jalan di ruas tol Cikampek pun ditargetkan akan selesai 2 minggu sebelum lebaran," ujar Yongki.

Terkait dengan pengendalian arus lalu lintas, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengatakan akan memberlakukan pengalihan arus jika terjadi kepadatan saat arus mudik di beberapa ruas tol dan akan menerapkan skema "contra flow" jika terjadi kepadatan pada arus balik.

"Akan dilakukan beberapa skema rekayasa lalu lintas jika terjadi kepadatan. Personel yang bertugas pun akan mengantisipasi lebih awal agar kendaraan tidak berhenti di bahu jalan serta akan dilakukan buka-tutup "rest area" secara situasional jika sudah melebihi kapasitas," kata Latif.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement