Senin 27 Feb 2023 20:16 WIB

Mentan Beri Tutorial Pembuatan Biosaka di Sela Panen Padi

Biosaka adalah kearifan lokal dalam upaya menyuburkan tanah.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Lida Puspaningtyas
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) memberikan tutorial cara membuat Biosaka atau elisitor berbahan alami untuk membantu kesuburan tanaman yang ramah lingkungan.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) memberikan tutorial cara membuat Biosaka atau elisitor berbahan alami untuk membantu kesuburan tanaman yang ramah lingkungan.

EKBIS.CO, UNGARAN -- Hadir untuk melakukan panen padi di Dusun Krasak, Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) ajarkan cara membuat Biosaka atau elisitor berbahan alami.

Dengan mengajak bupati dan sejumlah penyuluh pertanian, Mentan SYL memberikan tutorial  serta tahapan- tahapan dalam membuat elisitor biotik tersebut.

Baca Juga

Mulai dari penyiapan berbagai macam daun dan rumput (bahan alami yang mudah didapatkan di sekitar sawah), pencampuran air hingga proses pembuatan yang cukup hanya diremas- remas  dengan tangan telanjang.

Menurut Mentan SYL, dengan penggunaan Biosaka maka penggunaan pupuk kimia tanaman padi tinggal 50 persen. "Metode elisitor biotik ini sudah dicoba dan hasil produksi pertaniannya juga cukup bagus," jelasnya, Senin (27/2/2023).

Tak lupa, Mentan SYL juga menjelaskan biosaka berasal dari kata bio yang berarti tumbuhan dan saka artinya semua dari alam kembali ke alam. Jadi, ini adalah kearifan lokal dalam upaya menyuburkan tanah.

Karena ini (bahan- bahannya) adalah diambil dari rumput- rumput yang sehat dan tumbuh di sekitar sawah. Uniknya, rumput yang ada di sekitar sawah para petani di Dusun Krasak ini tidak akan dapat dipakai di kecamatan lain karena hasilnya akan lain dan tidak akan optimal.

Sedangkan peremasan dengan tangan telanjang, lanjutnya, karena tangan akan menghasilkan enzim yang bermanfaat dalam pembuatan elisitor biotik ini.

Peremasan dilakukan paling sedikit selama 15 menit dan hanya diremas- remas dengan sedikit diputar- putas. “Cara peremasannya pun harus berputar ke kiri tidak boleh ke kanan,” tambahnya.

Setelah proses ini, masih lanjut Mentan SYL, selanjutnya partikelnya diukur dengan alat TDS meter dengan standar skala minimal di atas 200.

“Bahan ini cukup bagus, selain ramah lingkungan juga bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman,” tandasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement