Jumat 10 Mar 2023 00:44 WIB

Erick Ungkap Opsi Kebijakan Pascainsiden Kebakaran TBBM Plumpang

Penyelesaian lokasi permukiman dan pembangunan buffer zone menjadi prioritas.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau lokasi terdampak terbakarnya pipa TBBM Plumpang. Erick mengatakan, penyelesaian lokasi permukiman warga dan juga pembangunan buffer zone menjadi prioritas utama PT Pertamina (Persero).
Foto: Dok Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau lokasi terdampak terbakarnya pipa TBBM Plumpang. Erick mengatakan, penyelesaian lokasi permukiman warga dan juga pembangunan buffer zone menjadi prioritas utama PT Pertamina (Persero).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, penyelesaian lokasi permukiman warga dan juga pembangunan buffer zone menjadi prioritas utama PT Pertamina (Persero). Hal ini sebagai evaluasi dalam menyikapi insiden kebakaran Terminal BBM Plumpang.

"Yang pasti ada dua fakta, Plumpang itu kawasan tanah Pertamina, itu pasti. Ada hitam di atas putihnya 152 hektare," ujar Erick usai acara BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2023 di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Kamis (9/3/2023).

Baca Juga

Namun, ucap Erick, terjadi persoalan antara Pertamina dan masyarakat sejak 1990-an. Untuk itu, Erick meminta bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memiliki kewenangan terhadap masyarakat di sekitar area TBBM.

Fakta kedua, ucap Erick, jarak antara objek vital Pertamina dan BUMN lain di sejumlah daerah juga sangat dekat dengan area permukiman. Erick menyebut hal ini menjadi perhatian serius untuk segera memiliki buffer zone yang ideal.

"Kalau pupuk itu ada amonia, ada asam nitrat, kalau ada apa-apa itu dampaknya jauh lebih besar lagi," lanjut Erick.

Saat ini, Erick tengah memetakan buffer zone untuk seluruh objek vital nasional yang dikelola BUMN. Erick menyebut, salah satunya ialah usulan Presiden Joko Widodo agar membuat buffer zone dengan parit yang diisi air sebagai antisipasi saat terjadi kebakaran.

"Kalau ada apa-apa, ada air lebih bagus dibandingkan bahan keras. Proses ini akan kita lanjutkan, yang utama buffer zone dahulu. Kalau pemindahan itu perlu waktu. Pelindo harus bikin tanah dulu, itu mungkin 2024," ucap Erick.

Erick menyampaikan, Pertamina kemungkinan juga tidak pindah sepenuhnya mengingat Pertamina juga mempunyai produksi lubricant atau pelumas yang tidak memerlukan pipa seperti BBM.

"Mungkin lebih aman, ini menjadi ekosistem untuk lubricant bisa dikembangkan di situ. Tapi itu semua harus ada hitung-hitungan bisnis," sambung Erick.

Erick mengatakan, Komisi VI DPR juga akan memanggil direksi Pertamina pada pekan depan. Salah satu yang dibahas mengenai fungsi Depo Pertamina Plumpang sebagai tempat produksi khusus lubricant.

"Jadi kita jangan debat kusir, tapi sesuai instruksi presiden, keselamatan rakyat harus diprioritaskan," kata Erick.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement