EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendorong penguatan kerja sama internasional antara ASEAN dan Inggris di sektor perdagangan. Ia sekaligus mengharapkan para pelaku usaha dari ASEAN dan Inggris dapat ikut mendukung berbagai program dan inisiatif di masa Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.
“Penguatan kerja sama internasional menjadi sangat penting. Para pelaku usaha dari ASEAN dan Inggris dapat mendukung kesuksesan berbagai program serta inisiatif yang diusung di masa Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini. Program tersebut sejalan dengan arah kerja sama ASEAN dan Inggris,” kata Zulkifli, sapaan akrabnya melalui pernyataan resmi, Jumat (10/3/2023).
Dalam lawatannya ke Inggris pekan ini, Zulkifli turut menghadiri Forum Bisnis Inggris-ASEAN yang digelar pada Rabu (8/3/2023) di London, Inggris. Dalam forum bisnis tersebut, Zulkifli sekaligus menjelaskan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” dalam Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini.
Sedikutnya ada tiga kelompok utama dan tujuh prioritas ekonomi untuk tahun 2023 berada di bawah koordinasi Mendag selaku Ketua Para Menteri Ekonomi ASEAN tahun ini, serta beberapa kegiatan penting yang akan diselenggarakan.
Inggris secara resmi menjadi Mitra Wicara ASEAN pada Agustus 2021. Pada tahun yang sama, Para Menteri Ekonomi ASEAN dan Inggris telah mengesahkan Joint Ministerial Declaration on Future Economic Cooperation Between the ASEAN and the United Kingdom. Program Kerja untuk melaksanakan Deklarasi tersebut juga sudah disahkan pada 2022.
“Kolaborasi dan berbagi pengalaman antar pelaku usaha juga sangat penting untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor. Mereka juga diharapkan dapat mendorong peningkatan investasi Inggris ke ASEAN dan mendukung implementasi Program Kerja untuk melaksanakan Deklarasi Bersama Para Menteri Ekonomi ASEAN dan Inggris,” kata Zulhas.
Inggris tercatat menjadi negara tujuan ekspor terbesar kedelapan untuk kawasan Eropa dan sumber investasi asing terbesar kesepuluh di dunia. Pada 2022, total perdagangan Indonesia dengan Inggris mencapai 2,7 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 5,3 persen dibandingkan tahun lalu.
Ekspor Indonesia ke Inggris tercatat senilai 1,66 miliar dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari Inggris sebesar 1,04 miliar dolar AS. Indonesia pun mencatat surplus perdagangan sebesar 624,3 juta dolar AS.
Produk ekspor utama Indonesia ke Inggris di antaranya alas kaki dan minyak sawit. Sedangkan produk impor utama Indonesia dari Inggris di antaranya kertas dan karton daur ulang, obat-obatan, serta kendaraan pengangkut barang.