EKBIS.CO, JAKARTA -- Pasar kripto saat ini sedang dalam guncangan akibat pasar keuangan Amerika Serikat (AS) yang membuat nilai pasar kripto terkikis 70 miliar dolar AS atau senilai Rp 1.081,2 lebih dalam 24 jam terakhir.
Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengatakan kejatuhan pasar kripto sudah terjadi sebelum kegagalan Silicon Valley Bank (SVB) Financial Group.
"Kejatuhan kripto menurut saya sudah terjadi lebih awal, yang kemudian turut memicu kejatuhan SVB. Kenaikan suku bunga The Fed yang sangat agresif hingga 450 basis poin dalam setahun terakhir, dari nol persen pada Maret 2022 menjadi 4,50 persen pada Februari 2023, telah membuat return investasi di saham dan kripto menjadi tidak menarik," terang Yusuf kepada Republika, Senin (13/3/2023).
Hal ini, memicu startup untuk menarik dana mereka dari SVB untuk kelangsungan operasional karena pendanaan dari IPO kini menjadi sangat sulit. Penarikan dana dalam skala besar memaksa SVB menjual obligasi pemerintah yang dimiliki.
"Di tengah suku bunga tinggi, penjualan obligasi menyebabkan kerugian besar, sehingga memaksa SVB mencari pendanaan baru. Hal ini kemudian memicu kepanikan deposan yang kemudian menarik dana sehingga menyebabkan bank run," tuturnya.
Perusahaan mata uang kripto AS, Circle, menjadi salah satu yang terdampak bangkrutnya SVB. Mengutip Reuters, Sabtu (11/3/2023), Circle menyimpan 3,3 miliar dolar AS dari 40 miliar dolar AS cadangan dananya di SVB.
Circle mengumumkan hal tersebut setelah SVB dinyatakan bangkrut pada Jumat (10/3/2023). Krisis keuangan yang dialami SVB mengguncang pasar global dan membuat miliaran dolar AS milik perusahaan dan investor telantar.
Setelah SVB bangkrut, para pelaku pasar mewaspadai tanda-tanda penularan di sektor keuangan. Bank yang berfokus pada perusahaan startup ini mengungkapkan rencana untuk menghentikan operasi dan melikuidasi secara sukarela.
Meski demikian, beberapa perusahaan kripto ramai-ramai mengumumkan di Twitter bahwa perusahaannya tidak terkena paparan SVB. Di sisi lain, perusahaan seperti pembuat video game Roblox Corp dan pembuat perangkat streaming Roku Inc mengaku memiliki simpanan ratusan juta di bank tersebut.