EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Timah Tbk. berhasil membukukan kinerja cemerlang sepanjang 2022. Capaian positif tersebut terlihat dari torehan laba bersih Perseroan Rp 1,04 triliun pada tahun lalu melampaui target yang ditentukan, di tengah fluktuasi harga jual logam timah yang cukup tinggi.
Kinerja Perseroan didorong oleh efisiensi di seluruh rantai bisnis, penurunan rasio utang kena bunga dan konsistensi peningkatan kinerja anak usaha segmen non pertimahan. Perseroan pun mampu membukukan pendapatan Rp 12,50 triliun.
"Perseroan berhasil menurunkan interest bearing debt berupa pinjaman bank, liabilitassupplier financing dan utang obligasi sebesar 41 persen menjadi Rp 3,00 triliun dari posisi akhir 2021 sebesar Rp 5,11 triliun," ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT TIMAH Tbk, Fina Eliani, Kamis (16/3/2023).
Posisi nilai aset Perseroan pada akhir 2022 sebesar Rp 13,07 triliun. Sementara posisi liabilitas sebesar Rp 6,03 triliun, turun 28 persen dibanding posisi akhir 2021 sebesar Rp 8,38 triliun dikarenakan berkurangnya pinjaman jangka pendek.
Ekuitas Perseroan tercatat Rp 7,04 triliun, naik 12 persen dibandingkan posisi akhir 2021 sebesar Rp 6,31 triliun. Kinerja keuangan Perseroan menunjukkan hasil yang baik terlihat dari beberapa rasio diantaranya Net Profit Margin sebesar 8,3 persen dan penurunan Debt to Equity Ratio sebesar 0,86x.
"Ke depan, Perseroan akan terus konsisten menjalankan efisiensi di seluruh rantai bisnis, serta mendorong peningkatan kinerja anak usaha," kata Fina.
Di sisi lain, kinerja ciamik Perseroan belum mendapat apresiasi dari pelaku pasar. Hingga penutupan perdagangan sesi pertama Kamis (16/3/2023), saham emiten dengan kode TINS ini justruk mengalami koreksi sebesar 6,25 persen.
Sejak awal tahun ini, saham TINS bahkan sudah terpangkas cukup dalam sebesar 16,67 persen. Sepanjang tahun berjalan, saham TINS bergerak direntang 970-1335. Saat ini, saham TINS bertengger di posisi 975.