EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemegang saham dari Amerika Serikat (AS) mengajukan class actions atau gugatan kelompok kepada Credit Suisse di pengadilan federal di Camden, New Jersey, AS.
Seperti dilansir dari Fox Business, para pemegang saham AS menuding bank Swiss itu melakukan pernyataan palsu atau menyesatkan tentang kondisi keuangan dan menutupi peningkatan arus keluar yang signifikan pada akhir tahun 2022. Chairman Credit Suisse Axel Lehmann sempat menyatakan kepada Financial Times bahwa arus keluar telah mengalami penurunan pada Oktober 2022. Namun sehari berselang, ia menyebut arus keluar sudah berhenti.
Menurut gugatan tersebut, saham bank tersebut naik lebih dari sembilan persen setelah komentar tersebut, tetapi merosot lebih dari 15 persen pada Februari setelah Credit Suisse merilis hasil keuangan yang menunjukkan bahwa arus keluar berlanjut hingga akhir tahun lalu.
Regulator Keuangan Swiss FINMA tidak melihat dasar yang cukup untuk mengajukan tuntutan berdasarkan undang-undang negara yang mencakup pasar keuangan setelah meninjau aktivitas bank dan pernyataan eksekutif.
Saham Credit Suisse sendiri tengah mencapai rekor terendah pada hari Selasa, dan bank mengatakan dalam laporan tahunannya terdapat kelemahan material tertentu dalam kontrol internal atas pelaporan keuangan.