Sabtu 18 Mar 2023 07:36 WIB

HIPKA Dorong UMKM Lakukan Terobosan untuk Bisa IPO

Ditargetkan, setiap tahun ada dua anggota HIPKA bisa IPO.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Pegerakan saham UMKM setelah Initial Public Offering (IPO) di bursa. Ilustrasi
Foto: www.freepik.com
Pegerakan saham UMKM setelah Initial Public Offering (IPO) di bursa. Ilustrasi

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), untuk aktif melakukan langkah terobosan akses pendanaan melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Seperti dilansir dari Antara, hal tersebut dinilai sejalan dengan upaya pemerintah yang sedang menjaga tren pemulihan ekonomi domestik. 

"Kinerja jumlah investor di pasar modal di Indonesia, sejak lim tahun terakhir meningkat 9,7 kali lipat dan jumlah investor saham meningkat  7 kali. Sebagai gambaran, jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 10, 5 juta investor, dan 4,4 juta untuk investor sahamnya. Dari 10, 5 juta ini, yang memberikan kontribusi sebesar 55% adalah perusahaan domestik. Sisanya asing," ujar Dirut BEI Iman Rachman saat menandatangani nota kerjasama dengan Ketua Umum HIPKA Kamrussamad di Main Hall BEI, Jakarta, Jumat (17/3/2023). 

Baca Juga

photo
Dirut BEI Iman Rachman saat menandatangani nota kerjasama dengan Ketua Umum HIPKA Kamrussamad di Main Hall BEI, Jakarta, Jumat (17/3/2023). - (Dok. Web)

Seiring jumlah investor pasar modal yang terus mengalami kenaikan, seiring dengan gencarnya edukasi serta kemudahan akses yang ditunjang oleh perkembangan teknologi, menjadi hal yang positif, seperti disampaikan Iman.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal sepanjang 2022 tercatat tembus 10,31 juta orang. Angka tersebut meningkat 37,68% dibandingkan dengan periode 2021, yang sebesar 7,49 juta investor.

Jumlah investor pasar modal tersebut mengacu pada jumlah Single Investor Identification (SID). Sedangkan sepanjang lima tahun terakhir atau dibandingkan periode 2018 sebanyak 1,62 juta orang, jumlah investor tanah air telah naik lebih dari 5 kali lipat, atau 536,42%. Selain itu selama lima tahun terakhir, emiten yang tercatat sudah ada 850 perusahaan, dengan rataan tercatat 50 perusahaan baru tiap tahunnya untuk proses go public.

"Dengan kerjasama bersama HIPKA, maka diharapkan semakin bertambah perusahaan baru yang akan tercatat d bursa efek di Indonesia," papar Iman.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Investasi dan Keuangan HIPKA, Yana Aditya, mengatakan anggota HIPKA yang akan melakukan IPO diutamakan berfundamental baik dan memiliki kemampuan untuk mencapai laba.

Terkait dengan upaya mendorong sepuluh anggota untuk IPO, Yana menyatakan bahwa pada Semester II-2023, maksimal ada dua perusahaan yang menggelar IPO.

"Anggota HIPKA berada di semua lapisan usaha dan berada di berbagai sektor. Yang sedang kami dorong adalah anggota yang masuk ke dalam ketentuan (IPO) BEI," kata Yana.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement