EKBIS.CO, JAKARTA -- Berdasarkan kajian terbaru Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk memberikan kontribusi positif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022. Peneliti LPEM FEB UI, Prani Sastiono mengatakan GoTo diestimasi memberikan nilai tambah Rp 349 hingga Rp 428 triliun terhadap perekonomian nasional.
"Angka ini setara dengan 1,8 hingga 2,2 persen PDB Indonesia pada 2022," kata Prani dalam Konferensi Pers Peluncuran Riset LPEM UI Dampak Ekonomi Ekosistem GoTo pada Perekonomian Nasional 2022 di Kantor Gojek, Jakarta Selatan, Rabu (29/3/2023).
Prani menjelaskan, angka tersebut berasal dari nilai tambah yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan dan mitra di dalam ekosistemnya. Khususnya untuk mitra pengemudi dan UMKM.
Kepala LPEM FEB UI, Chaikal Nuryakin mengatakan ekosistem GoTo yang lengkap menjadi pilar penting dalam pemulihan perekonomian nasional pada 2022. Meskipun tahun lalu merupakan tahun pemulihan dari puncak pandemi, Chaikan menuturkan, secara global ekonomi mengalami ketidakpastian akibat perang serta kenaikan suku bunga yang tinggi untuk menahan inflasi.
"Terlepas dari ketidakpastian ekonomi tersebut, kontribusi GoTo terhadap pertumbuhan ekonomi nasional tetap solid," ujar Chaikal.
Chaikal menambahkan, kehadiran GoTo juga mampu menciptakan kesempatan kerja, menekan angka kemiskinan, dan menurunkan kesenjangan pendapatan. Chaikal menilai, hal tersebut menunjukkan ekosistem GoTo memiliki resiliensi yang kuat bahkan di masa-masa sulit.
"Kami juga melihat semakin lama kehadiran GoTo di suatu kabupaten atau kota, semakin besar pula dampak yang dihasilkan," ucap Chaikal.
Sementara itu, CO GoTo Andre Soelistyo mengatakan, kajian tersebut memberikan afirmasi terhadap dampak ekosistem GoTo pada pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat. Andre menilai, hal tersebut juga sekaligus menunjukkan platform teknologi GoTo tetap menjadi pilihan masyarakat Indonesia sekalipun tidak ada lagi pembatasan kegiatan.
"Ini menunjukkan ketangguhan ekosistem kami baik saat pandemi maupun pada masa pemulihan," ucap Andre.