Jumat 31 Mar 2023 14:32 WIB

Tak Dapat Pasokan Suku Cadang, Produsen Otomotif Rusia Hentikan Produksi

Kinerja produsen otomotif Rusia saat ini terburuk setelah runtunya Uni Soviet.

Red: Firkah fansuri
Karyawan bekerja di jalur perakitan pabrik mobil Lada Izhevsk, bagian dari Grup Avtovaz, di Izhevsk, Rusia 22 Februari 2022.
Foto: Reuters
Karyawan bekerja di jalur perakitan pabrik mobil Lada Izhevsk, bagian dari Grup Avtovaz, di Izhevsk, Rusia 22 Februari 2022.

EKBIS.CO, MOSKOW-- Produsen otomotif terbesar Rusia, Avtovaz, selama tiga pekan akan menutup pabriknya. Penyebabnya karena kesulitan memperoleh suku cadang.

Perusahaan mengatakan tengah mencari jalan keluar untuk membangun koridor logistik baru. Pada tahun 2022 Avtovaz sesungguhnya telah menemukan cara untuk mengganti pemasok lebih dari 200 suku cadang mobil yang menghentikan pasokan setelah Rusia menyerang Ukraina.

Baca Juga

"Namun, pada musim semi 2023, sejumlah pemasok suku cadang memberi tahu Avtovaz bahwa mereka mengakhiri pengiriman dan melanggar perjanjian yang ada untuk melakukan pengiriman selama  2023," kata Avtovaz dalam sebuah pernyataan sebagai mana dikutip Reuters, Kamis (30/3/2023).

"Akibatnya, produksi kendaraan tidak akan mungkin dilakukan mulai paruh kedua Mei 2023."

Penutupan pabrik di musim panas selama tiga pekan, yang sebelumnya dijadwalkan dimulai pada 24 Juli, sekarang akan berlangsung dari 29 Mei hingga 19 Juni 2023. Hal tersebut sesungguhnya memberi Avtovaz lebih banyak waktu untuk menambah stok komponennya.

Avtovaz mengatakan pihaknya berencana untuk memproduksi lebih dari 400.000 kendaraan pada tahun 2023,. Angka itu naik lebih dari dua kali lipat penjualan tahun 2022 sebesar 188.645 unit.

Pabrik-pabrik di seluruh Rusia secara kolektif hanya memproduksi 450.000 mobil tahun lalu, kinerja industri terburuk sejak runtuhnya Uni Soviet.

Industri otomotif Rusia sangat terpukul oleh jatuhnya sanksi Barat dan kampanye militer Rusia di Ukraina, yang sebelumnya bergantung pada investasi, suku cadang, dan kemitraan Barat.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement