EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 14,8 triliun pada tahun 2022. Capaian itu didukung oleh serah terima proyek rumah tapak yang berhasil dilakukan dengan tepat waktu, pertumbuhan layanan kesehatan yang berkelanjutan, serta pemulihan di lini bisnis pusat perbelanjaan dan hotel.
Pendapatan real estat LPKR meningkat signifikan sebesar 46 persen QoQ menjadi Rp 1,4 triliun pada kuartal keempat 2202. Kenaikan terutama didorong oleh serah terima 495 unit Cendana Parc, salah satu proyek rumah tapak yang dikembangkan di Lippo Village, Tangerang.
Adapun pendapatan pra penjualan LPKR pada tahun lalu sebesar Rp 4,76 triliun. Group CEO LPKR, John Riady, menyatakan kinerja keuangan dan pencapaian bisnis pada 2022 mencerminkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan peningkatan operasional yang signifikan yang dilakukan oleh unit-unit bisnis perusahaan.
Namun ia menyadari latar belakang ekonomi makro yang menantang dan perlu penyesuaian strategi untuk memitigasi dampak keuangan dari ketidakpastian ekonomi yang lebih besar serta kenaikan suku bunga.
"Memasuki tahun 2023, kami akan fokus menyelesaikan serah terima proyek dengan tepat waktu dan menangkap lebih banyak permintaan melalui peluncuran produk baru, sambil mempertahankan kinerja operasional yang kuat dari bisnis layanan kesehatan dan lifestyle,” ujar John.
Sementara, pendapatan sektor layanan kesehatan yang ditopang anak usaha LPKR, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), tetap stabil. Pada kuartal IV 2022 meningkat tiga persen menjadi Rp 2,6 triliun. SILO menjadi kontributor utama terhadap total pendapatan LPKR sebesar 64 persen.
Adapun sektor bisnis lifestyle terus menunjukkan pemulihan dengan peningkatan pendapatan 15 persen QoQ menjadi Rp 332 miliar pada kuartal keempat 2202.