EKBIS.CO, JAKARTA -- Sharia Bussines Development Officer Bursa Efek Indonesia (BEI), Wildan Syuruq mengungkapkan dua hal yang dilakukan untuk meminimalisir risiko saat bertransaksi saham yakni dengan menggunakan analisis teknikal dan fundamental. Keduanya adalah teknik populer yang digunakan untuk memprediksi arah pasar saham.
Analisis teknikal adalah teknik yang menggunakan data historis guna memprediksi arah pasar saham di masa depan. Dengan menggunakan data masa lalu seperti grafik, moving averages, dan indikator teknis lainnya dapat membantu investor membuat keputusan investasi. Karena, tujuan dari analisis teknikal adalah untuk mengetahui kapan saat terbaik untuk membeli saham tersebut.
"Kita dapat melihat saham dari sisi perusahaan yang benar dengan ditandai itu kondisi keuangan. Dengan analisis teknikal kita bisa tahu nih kira-kira kapan waktu yang tepat untuk beli ," kata Wildan dalam diskusi daring, Senin (3/4/2023).
Teknik kedua adalah analisis fundamental yang merupakan metode untuk menganalisis perusahaan berdasarkan laporan keuangan dan faktor-faktor fundamental ekonomi, seperti kinerja keuangan dan bisnis perusahaan. Jenis analisis ini sering digunakan oleh para penanam modal dan investor jangka panjang.
"Analisis fundamental tuh lebih ke pertanyaan apakah perusahaan memiliki fundamental yang kuat dan keuangannya sehat, atau sebaliknya, penilaian ini dapat dijadikan rujukan dalam mengambil keputusan yang tepat dalam investasi saham," ucapnya.
Saat melakukan analisis fundamental juga harus melakikan analisis ekonomi secara makro dengan mengamati terlebih dahulu kondisi ekonomi baik secara global maupun di dalam negeri. Setelah itu juga perlu melakukan analisis sektoral atau masing-masing jenis industri yang akan dianalisis.
"Untuk menganalisa sektor saham berdasarkan fundamental perusahaan ini dapat menggunakan metode komparatif, yaitu membandingkan rasio keuangan beberapa perusahaan dalam sektor industri yang sama," ujarnya.