Selasa 04 Apr 2023 08:47 WIB

IHSG Pekan Ini Diproyeksi Cerah, Simak Pilihan Saham Rekomendasi Analis

IHSG diprediksi akan melanjutkan kenaikannya pekan ini.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9/2022). Perdagangan IHSG ditutup menguat 10,64 poin atau 0,15 persen ke posisi 7.242,66.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9/2022). Perdagangan IHSG ditutup menguat 10,64 poin atau 0,15 persen ke posisi 7.242,66.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,6 persen pada pekan lalu yang ditopang saham-saham sektor energi perindustrian dan konsumer non-primer. Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Mino, memproyeksi IHSG akan melanjutkan kenaikannya pekan ini.

Dari dalam negeri, Mino menjelaskan, IHSG akan dipengaruhi sejumlah laporan yang bakal rilis mulai dari data manufaktur, data inflasi, data cadangan devisa. Selain itu sentimen terkait potensi berlanjutnya penguatan nilai tukar rupiah juga mewarnai pergerakan IHSG sepanjang pekan ini.

Baca Juga

Pada Maret 2023 indeks manufaktur Indonesia tercatat mengalami kenaikan menjadi 51,9 dari sebelumnya 51,2. "Ini mengonfirmasi sektor manufaktur masih dalam fase ekspansi untuk ke-19 sejak September 2021. Kenaikan indeks manufaktur tersebut seiring lebih tingginya output yang didorong oleh meningkatnya permintaan," kata Mino, Senin (3/3/2023).

Terkait data inflasi, Mino menjelaskan pada Februari 2023 angka inflasi tercatat sebesar 5,47 persen lebih tinggi dari sebelumnya dan konsensus yang masing-masing sebesar 5,28 persen dan 5,42 persen. Sementara itu inflasi inti tercatat turun menjadi 3,09 persen dari sebelumnya 3 27 persen.

Menurut konsensus inflasi Maret diprediksi akan naik 0,27 persen secara bulanan dan 5,07 persen secara tahunan. Jika sesuai dengan konsensus menurut Mino, akan semakin menguatkan peluang kembali dipertahankannya suku bunga acuan di level 5,75 persen pada pertemuan BI 19 April nanti.

Terkait data cadangan devisa, pada Februari 2023 lalu jumlah cadangan devisa mengalami kenaikan tipis menjadi 140,3 miliar dolar AS dari sebelumnya 139,4 miliar dolar AS. Kenaikan tersebut karena adanya penerimaan pajak dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

"Semakin besar cadangan devisa tentunya akan sangat positif untuk menjaga kestabilan nilai tukar upiah terhadap Dolar Amerika dan memperkuat alasan BI untuk mempertahankan suku bunga acuan," jelas Mino.

Terkait potensi penguatan nilai tukar Rupiah, Mino menilai angkanya cukup positif. Data terakhir rupiah di bawah Rp 15.000 tidak terlepas dari nilai Dollar Index atau nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama lainnya. Mino melihat tren indeks dolar AS turun dan ini bisa menjadi berkah bagi rupiah karena nilai tukarnya menjadi menguat.

Dengan berbagai sentimen tersebut, Mino merekomendasikan sejumlah saham yang bisa diperdagangkan selama sepekan ini, antara lain:

  • BRIS (Support: 1.615, Resistance: 1.745), 
  • BMRI (Support: 10.100, Resistance: 10.650), 
  • BBRI (Support: 4.650, Resistance: 4.850), 
  • ADRO (Support: 2.710, Resistance: 3.130), 
  • HRUM (Support: 1.390, Resistance: 1.540), 
  • ANTM (Support: 1.990, Resistance: 2.210), 
  • INCO (Support: 6.400, Resistance: 6.830), 
  • AALI (Support: 7.950, Resistance: 8.250), 
  • SIMP (Support: 390, Resistance: 410), 
  • JSMR (Support: 3.150, Resistance: 3.300), 
  • ASII (Support: 5.850, Resistance: 6.175), 
  • MAPI (Support: 1.425, Resistance: 1.600), 
  • ACES (Support: 450, Resistance: 505), 
  • ERAA (Support: 500, Resistance: 540), 
  • LPPF (Support: 4.700, Resistance: 5.150), 
  • CTRA (Support: 960, Resistance: 1.020), 
  • PWON (Support: 436, Resistance: 470), 
  • SIDO (Support: 840, Resistance: 900) 
  • BIRD (Support: 1.680, Resistance: 1.810)

DISCLAIMER: Pemberitaan ini tidak bertanggung jawab atas keuntungan ataupun kerugian keuangan yang timbul dari perdagangan saham. Pembaca diharapkan bijak dalam mengelola keuangannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement