EKBIS.CO, JAKARTA -- Guna mendorong konversi dari motor berbahan bakar fosil menjadi motor listrik, tahun ini pemerintah akan memberikan bantuan ke 50 ribu konversi motor. Bantuan itu sebesar Rp 7 juta per unit.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menjelaskan, nilai bantuan tersebut setara dengan separuh biaya konversi per unit tahun ini. Diharapkan tahun depan biaya bisa diturunkan dengan adanya perkembangan komponen.
Ia menyebutkan, bantuan akan diberikan Kementerian ESDM lewat bengkel konversi. Saat ini sudah tersedia 21 bengkel konversi yang mendapat sertifikat, dengan kapasitas 2.000 unit per bulan.
"Maka untuk 50 ribu unit, perlu tambahan bengkel. Jadi kami akan lakukan pelatihan di beberapa tempat seperti di Bandung, Medan, Surabaya, Kupang, dan Balikpapan," ujar Dadan dalam Sosialisasi Bantuan Pemerintah Program Konversi Motor Listrik secara virtual, Selasa (4/4/2023).
Melalui pelatihan itu, diharapkan bisa meningkatkan kapasitas konversi motor satu juta unit per tahun. Dadan menilai, keberadaan bengkel konversi turut menciptakan lapangan kerja baru.
Pada kesempatan itu, ia menuturkan, pelaksanaan konversi motor listrik dari bahan bakar minyak menghemat devisa negara hingga 10 juta dolar Amerika Serikat (AS). Itu karena, konversi motor listrik akan mengurangi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 20 ribu kiloliter.
"Manfaat program konversi ini, mengurangi impor BBM seperti yang saya sampaikan sebesar 20 ribu kiloliter. Dengan ini, sekarang secara langsung menghemat devisa negara sebesar 10 juta dolar," kata dia.