EKBIS.CO, BANJARMASIN -- Bank Kalsel berhasil mencatat Modal Inti Minimum (MIM) sebesar Rp 2,18 triliun per akhir Maret 2023 dari target sesuai ketentuan Rp 3 triliun hingga 31 Desember 2024.
Pelaksana tugas Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin melalui siaran pers di Banjarmasin, Selasa (4/4/2023) menuturkan pihaknya optimistis target tersebut akan tercapai.
Fachrudin mengatakan, posisi aset Bank Kalsel per 31 Maret 2023 sebesar Rp 22,16 triliun, atau tumbuh 26,22 persen dibandingkan tahun lalu mencapai Rp17,56 triliun (yoy). Hal ini, menurut Fachrudin, ditunjang peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang mencatatkan capaian sebesar Rp 17,38 triliun atau tumbuh 3,99 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 14,51 triliun.
Fachrudin menjabarkan raihan yang diperoleh DPK tersebut merupakan akumulasi dari capaian pada sisi giro, tabungan, dan simpanan berjangka (deposito).
"Pada sisi tabungan, mampu menunjukkan nilai sebesar Rp 4,44 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 3,82 triliun (yoy), atau tumbuh sebesar 16,18 persen. Untuk simpanan berjangka, juga memberikan hasil yang positif, dimana per 31 Maret 2023, mencatatkan nilai sebesar Rp 5,99 triliun, tumbuh sebesar 4,58 persen, dibanding tahun sebelumnya Rp 5,73 triliun (yoy)," ungkap Fachrudin.
Lebih lanjut, Fachrudin juga memaparkan pertumbuhan kinerja keuangan Bank Kalsel dari sisi kredit dan pembiayaan menunjukkan kontribusi positif terhadap pendapatan Bank Kalsel yang tercatat sebesar Rp 13,74 triliun hingga 31 Maret 2023 atau tumbuh 19,84 persen dibanding capaian tahun sebelumnya mencapai Rp 11,47 triliun.
Bank Kalsel berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 113,05 miliar, dengan rasio BOPO masih berada dalam posisi wajar, yakni 78,52 persen. Hal ini juga diperkuat dengan posisi NPL bruto yang masih menunjukkan dalam posisi sehat 3,12 persen," tutur Fachrudin.