EKBIS.CO, JAKARTA -- Emiten pengelola ritel modern Mitra10, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk menyiapkan investasi Rp 1,3 triliun pada tahun ini. Adapun investasi ini digunakan belanja modal segmen modern sebesar 85 persen dan sisanya dialokasikan pengembangan segmen distribusi.
Sekretaris Perusahaan Catur Sentosa Adiprana Idrus Widjajakusuma mengatakan, perusahaan berencana menambah lima gerai baru pada tahun ini, di antara area Jabodetabek, Kendari, Sumatra, Kalimantan, hingga Banjarmasin.
“Gerai Mitra10 telah tumbuh 8,7 kali lipat sejak 2009 dan sekarang menawarkan lebih dari 50 ribu SKU, menjadikan Mitra10 sebagai jaringan ritel modern terbesar untuk bahan bangunan dan perbaikan rumah di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (7/4/2023).
Sepanjang 2022, perusahaan telah membuka Mitra10 di Antasari-Lampung, Pekanbaru, Cibinong, dan merelokasi satu gerai ke Pondok Bambu, dan juga penambahan showroom Atria di Antasari-Lampung, Pekanbaru, Cibinong, dan Pasar Baru.
Saat ini, perusahaan memiliki 45 gerai ritel modern Mitra10 dan 19 showroom Atria. Rantai ritel modern ini tersebar di kota-kota besar di Indonesia seperti Jabotabek, Cikarang, Karawang, Cirebon, Yogyakarta, Solo, Sidoarjo, Semarang, Tegal Surabaya, Malang, Denpasar, Lampung, Palembang, Batam, Medan, Pekanbaru, Makassar, Mataram, Balikpapan, dan Banjarmasin.
“Pada 2023, perusahaan berencana mencapai targetnya untuk memiliki 50 gerai Mitra10 dengan rencana membuka lima gerai superstore Mitra10 baru,” ucapnya.
Sementara itu Chief Financial Officer Catur Sentosa Adiprana Surjati Tanril menambahkan adanya target penambahan lima gerai baru pada 2023, akan menjadikan Catur Sentosa memiliki 50 gerai hingga akhir tahun. Targetnya, pada 2030 mendatang, perusahaan bisa berekspansi hingga 100 gerai.
Dari sisi segmen distribusi, perusahaan membagi distribusi bahan material bangunan dan kebutuhan sehari-hari (FMCG). Pada segmen distribusi bahan bangunan, perusahaan sudah memiliki 46 area distribusi, yang terdiri dari 41 cabang dan lima depo bangunan. Dengan cakupan tersebut, perusahaan mendistribusikan lebih dari 22.000 produk.
Dari segmen distribusi FMCG, perusahaan telah memiliki 57 area distribusi dengan 3.900 produk per 2022. Lebih lanjut, Idrus menuturkan tahun ini perusahaan membidik pertumbuhan pendapatan sebesar double digit dibandingkan 2022 atau setara dengan Rp 17 triliun.
“Pada 2023, kami membidik pertumbuhan pendapatan senilai Rp 17 triliun secara konsolidasi atau 11 persen dari tahun lalu," ucapnya.