EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Era Media Sejahtera Tbk segera menyelenggarakan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Perseroan mengincar dana senilai Rp 185,7 miliar.
Calon emiten berkode saham DOOH ini akan menawarkan 20 persen dari total saham yang akan dicatatkan atau sebanyak 1,55 miliar lembar saham dengan kisaran harga Rp 100 hingga Rp 120 per saham. Secara bersamaan perseroan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,2 miliar Waran, yang mana setiap pemegang lima saham yang ditawarkan berhak memperoleh empat Waran Seri I, dengan masa bookbuilding dimulai pada 10 April hingga 14 April 2023.
Melalui IPO, Direktur Utama DOOH Doni Teguh Pribadi menyampaikan perseroan berencana mendapatkan tambahan dana segar untuk menambah aset media yang dimiliki dengan pengembangan programmatic advertising dalam menunjang perkembangan bisnis perusahaan ke depan.
Pihaknya optimistis bisa memperluas basis klien untuk periklanan, di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang baru pulih setelah pandemi COVID-19.
Dia menjelaskan DOOH merupakan satu-satunya perusahaan media periklanan yang memberikan layanan Guaranteed Return on Ad Spend (ROAS), dengan didukung lebih dari 2.200 aset Programmatic Digital Out of Home (Programmatic DOOH), 900.000 titik Out Of Home (OOH), serta 13.800 fulfillment center yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia. Selain itu, perseroan juga menjalankan bisnis periklanan digital dengan lebih dari 32 juta monthly impressions.
Perseroan optimistis terkait dengan perkembangan industri periklanan ke depan, terlebih dengan jumlah aset media serta skema beriklan Guaranteed Return on Ad Spend (ROAS) yang di miliki perseroan. Selain itu, juga optimistis bisa membantu berbagai brand dalam mengoptimalkan anggaran periklanan yang mereka miliki dan memberikan kinerja penjualan yang terukur.
"Sehingga kami berharap dapat mengoptimalkan okupansi aset media DOOH dan OOH kami yang tersebar di berbagai lokasi strategis di Indonesia," ujar Doni dalam keterangan, Senin (10/4/2023).
PT Era Media SejahteraTbk beroperasi sejak 2021 dan memulai aktivitas operasional sebagai agensi periklanan dengan lebih dari 300 aset media, dan sejak 2022 perusahaan telah bertransformasi menjadi perusahaan media owner. Perseroan membukukan laba bersih Rp 5,3 miliar per September 2022, atau meningkat 23 persen dibandingkan September 2021.