EKBIS.CO, JAKARTA -- IBM Corp mengalahkan ekspektasi Wall Street untuk laba kuartal pertama pada hari Rabu (19/4/2023) dan mengisyaratkan permintaan untuk layanan TI lebih baik dari yang ditakutkan. Realisasi ini mendorong saham naik 3,5 persen setelah bel.
Bisnis perangkat lunak dan konsultasi perusahaan masing-masing naik 6 persen dan 8,2 persen, dengan mata uang konstan pada kuartal pertama, sejalan dengan target IBM. Big Blue juga mengulangi perkiraan arus kas bebas setahun penuh sebesar 10,5 miliar dolar AS.
"Investor bisa bernafas lega bahwa pembaruan kuartalan IBM lebih baik daripada yang ditakuti," kata Jesse Cohen, analis senior di Investing.com.
Industri TI menghadapi perlambatan setelah lonjakan permintaan pascapandemi untuk layanan seperti konsultasi. Inflasi dan suku bunga yang tinggi telah memaksa pelanggan untuk mengerem pengeluaran. Pertumbuhan di bisnis konsultasi dan perangkat lunak IBM juga telah melambat sejak tahun lalu.
Chief Executive Officer IBM Arvind Krishna mengatakan klien memprioritaskan proyek transformasi digital yang berfokus pada "pengambilan biaya, produktivitas, dan pengembalian cepat", mencerminkan komentar dari eksekutif Accenture bulan lalu.
Akibatnya, IBM memangkas perkiraan pertumbuhan pendapatan konsultasi setahun penuh menjadi 6 persen-8 persen dari ekspektasi sebelumnya akan pertumbuhan persentase satu digit yang tinggi. Ini memperkirakan pertumbuhan pendapatan tahunan antara 3 persen dan 5 persen pada mata uang konstan, setelah mengatakan pada bulan Januari mereka memperkirakan pendapatan akan naik di ujung bawah target pertengahan satu digitnya. Analis rata-rata mengharapkan pertumbuhan 3,6 persen, menurut data Refinitiv.
Analis, bagaimanapun, percaya IBM lebih siap untuk memotong pengeluaran TI perusahaan. IBM juga memiliki lebih sedikit eksposur ke bank regional AS dan sebagian besar terlindung dari krisis perbankan di negara tersebut, dengan Chief Financial Officer James Kavanaugh mencatat bank regional menghasilkan kurang dari 1 persen pendapatan perusahaan di Amerika Serikat.
Total pendapatan pada kuartal pertama naik 4,4 persen dengan mata uang konstan menjadi 14,25 miliar dolar AS, dibandingkan dengan perkiraan analis sebesar 14,35 miliar dolar AS.