EKBIS.CO, JAKARTA -- Satgas Pangan Polri terus melakukan pengawasan terhadap ketersediaan bahan pokok serta mengantisipasi adanya gangguan yang bisa mempengaruhi kenaikan harga bahan setelah Hari Raya Idul Fitri 1444 hijriah. Hingga H+7 sejumlah harga bahan pokok relatif stabil dan beberapa mengalami penurunan harga.
"Melakukan pengecekan di pasar tradisional maupun retail modern secara rutin, untuk mengetahui ketersediaan bahan pokok, fluktuatif harga dan kendala yang dihadapi pedagang serta pembeli," ujar Kasatgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan dalam keterangannya, Jumat (28/4).
Menurut Brigjen Whisnu, monitoring dan pengecekan Satgas Pangan Polri Pusat dilakukan pada Jumat (28/4) ke sejumlah titik pasar tradisional di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Hasilnya, sejumlah bahan pokok terpantau stabil hingga H+7 Hari Raya Idul Fitri 1444 hijriah.
"Berdasarkan pengecekan tersebut, harga bahan pokok terpantau stabil hingga H+7 Idul Fitri dan beberapa turun harga,” kata Brigjen Whisnu.
Harga beras terpantau di kisaran harga Rp10.000 - Rp11.500 dan ini masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Sedangkan untuk cabe rawit merah yang harganya sempat tinggi (H-7 ) atau di iawal sebelum lebaran, saat ini sudah turun dengan rata-rata antara Rp.48.000/kg - 57.000/ kg.
Untuk harga Daging Sapi dijual dengan harga kisaran Rp128.400/kg atau turun dari harga sebelumnya Rp129.000/kg. Begitu pula dengan harga telur ayam yang turun sekitar 0.3 persen, sebelum lebaran pedangang menjual dengan harga Rp.29.500/ kg namun saat ini dijual dengan harga Rp.29.400.
Meski demikian, Brigjen Whisnu Hermawan menambahkan, saat ini kondisi di pasar belum sepenuhnya normal. Karena, kata dia, ada beberapa kios yang masih tutup. Kendati demikian, dipastikan tidak mengganggu karena pembeli pun juga tidak seramai sebelum lebaran.
"Sehingga untuk ketersediaan atau stok bahan pokok di pasar tradisional Pasca Lebaran terpantau mencukupi," ucap Brigjen Whisnu.
Dalam kesempatan tersebut, Brigjen Whisnu juga mengungkapkan bahwa Satgas Pangan Daerah di lapangan tidak menemukan adanya penimbunan bahan pokok. Sehingga proses distribusi pasca lebaran tidak terganggu.