EKBIS.CO, JAKARTA -- Delegasi Kementerian Pertahanan Filipina yang dipimpin oleh Assistant Secretary for Logistics, Acquisition and SRDP/HOD Joselito B Ramos mengunjungi PT Dahana dalam rangka menjajaki kerja sama di bidang bahan peledak komersial dan militer. Direktur Teknologi dan Pengembangan Dahana, Suhendra Yusuf RPN dan Direktur Operasi Dahana Yusep Nugraha menerima Delegasi Filipina di Kampus Dahana, Subang, Jawa Barat, Rabu (3/5/2023).
Suhendra menyampaikan, Dahana yang saat ini tergabung dalam Holding Industri Pertahanan Indonesia (Defend ID) menyambut baik rencana kolaborasi dan kerja sama dengan Filipina. Menurutnya, kunjungan ini merupakan peluang bagi Indonesia dan Filipina untuk meningkatkan kerja sama baik di sektor pertahanan maupun non-pertahanan.
“Kami mengucapkan selamat datang di Dahana, perusahaan anggota Holding Industri Pertahanan Indonesia (Defend ID) yang bergerak di bidang bahan berenergi tinggi. Kami sangat bergembira atas kunjungan dari Kementerian Pertahanan Filipina hari ini ke Dahana," ujar Juli dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Suhendra menilai hal ini menjadi peluang untuk terus meningkatkan kerja sama yang baik antara Indonesia dengan Filipina. Terutama kerja sama bisnis sektor pertahanan dan non-pertahanan.
Suhendra menyampaikan, Dahana menyediakan layanan bahan peledak terpadu untuk sektor pertambangan umum, baik logam, mineral maupun batubara, di sektor kuari dan konstruksi seperti industri semen, aspal dan penggalian batu andesit, pada proyek konstruksi seperti loading hauling, dam, terowongan, irigasi, jalan tol, penghancuran gedung-gedung tua, pendalaman pelabuhan, sektor minyak dan gas seperti operasi perforasi casing sumur minyak, operasi seismik.
Selain itu, Dahana juga bergerak di sektor pertahanan (militer) seperti pembuatan bom pesawat tempur, roket, dan drone. Dengan prinsip dual-use technology, di atas lahan lebih dari 500 hektare di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dahana memiliki berbagai fasilitas bahan peledak terlengkap di kawasan Asia Tenggara.
Sementara itu, Joselito B Ramos menuturkan kunjungan Delegasi Filipina ke Indonesia untuk membahas kerja sama dalam bidang pertahanan. Dalam pertemuan tersebut, Ia menyampaikan bahwa Filipina berharap dapat bekerja sama dengan Indonesia dalam mencapai efisiensi dalam hal kerjasama pertahanan yang saling menguntungkan kedua negara.
Ramos juga menyampaikan, mereka terinspirasi oleh pelatihan dan kemampuan Dahana dalam bidang teknologi bahan peledak, baik dalam kebutuhan komersial maupun pertahanan. Ia menyebutkan bahwa Indonesia mampu mencapai tujuan ini penuh dalam bidang teknologi pada 2029, sesuatu yang sangat diakui dan diinginkan oleh Filipina.
“Filipina mencoba mencapai hal ini pada awal tahun 1970-an ketika ada keberhasilan awal secara politik dan ekonomi. Namun, peristiwa ekonomi yang terjadi setelahnya menghalangi inisiatif ini," ucap Joselito.
Oleh sebab itu, Departemen Pertahanan Nasional ingin memulihkan program Postur Pertahanan Mandiri. Joselito menyadari peristiwa global terbaru yang terjadi di sisi lain menentukan bahwa Filipina perlu menjadi mandiri.
"Kami menantikan diskusi berikutnya tentang bagaimana kita dapat lebih memperkuat dan memperluas hubungan jangka panjang ini," kata Joselito.