EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor transportasi dan pergudangan tumbuh signifikan sebesar 15,93 persen pada kuartal I 2023 dibanding periode sama tahun sebelumnya (yoy), sehingga menjadikannya sektor dengan pertumbuhan tertinggi.
"Transportasi dan pergudangan tumbuh solid seiring peningkatan mobilitas masyarakat," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud dalam Pengumuman Rilis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2023 di Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Dilihat dari subsektornya, transportasi dan pergudangan ditopang melonjaknya pertumbuhan angkutan rel sebesar 51,09 persen (yoy) pada kuartal pertama tahun ini, yang didorong oleh peningkatan jumlah penumpang dan barang yang diangkut seiring adanya penghapusan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Selain itu, subsektor angkutan udara juga tumbuh signifikan yakni 41,1 persen didorong oleh peningkatan jumlah penumpang angkutan udara.
Edy mengatakan seluruh lapangan usaha tumbuh positif pada triwulan I 2023. Selain transportasi dan pergudangan, akomodasi dan makan minum serta jasa lainnya turut mencatatkan pertumbuhan tertinggi masing-masing 11,55 persen (yoy) dan 8,9 persen (yoy).
Pertumbuhan kedua sektor tersebut disebabkan oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara serta penyelenggaraan beberapa acara nasional dan internasional.
Meski transportasi dan pergudangan mencatat pertumbuhan tertinggi, sektor yang memberikan kontribusi terbesar pada pertumbuhan ekonomi periode ini yang sebesar 5,03 persen (yoy) yaitu industri pengolahan dengan andil 0,92 persen. Kemudian, diikuti oleh sektor perdagangan serta transportasi dan pergudangan masing-masing 0,64 persen, informasi dan komunikasi 0,46 persen, serta sektor lainnya 2,37 persen.
Ia menyebutkan industri pengolahan tumbuh moderat sebesar 4,43 persen (yoy) yang ditopang oleh masih kuatnya permintaan domestik dan global.
Industri makanan dan minuman tercatat tumbuh sebesar 5,33 persen (yoy) didorong oleh peningkatan produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak inti sawit mentah (crude palm kernel oil/CPKO) karena permintaan global serta peningkatan permintaan domestik menjelang Ramadhan dan Lebaran.
Sementara, industri alat angkutan tumbuh sebesar 17,27 persen (yoy) yang didorong oleh peningkatan produksi kendaraan untuk memenuhi permintaan kendaraan baru menjelang Lebaran serta peningkatan produksi kendaraan listrik.
"Industri logam dasar tumbuh sebesar 15,51 persen (yoy) didorong oleh lonjakan permintaan luar negeri, terutama produk olahan bijih nikel, seperti feronikel, nickel matte, dan nickel pig iron," tambahnya.
Di sisi lain, Edy menyampaikan sektor perdagangan mampu tumbuh 4,89 persen (yoy) ditopang oleh peningkatan penjualan kendaraan bermotor.
Subsektor perdagangan besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor tumbuh 4,43 persen (yoy) sejalan dengan peningkatan kunjungan ke pusat perbelanjaan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga seiring dengan penghapusan PPKM dan peningkatan produksi barang.
Perdagangan mobil, sepeda motor, dan reparasinya tumbuh sebesar 6,88 persen (yoy), yang didorong oleh peningkatan penjualan mobil dan sepeda motor.